Karawang  (Antaranews Sumut) -Sebanyak 52 personel Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut dikirim dari pesisir Pantai Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat Kamis pagi, guna memastikan keberadaan kotak hitam berdasarkan petunjuk bunyi 'ping' pesawat Lion PK-LQP nomor penerbangan JT 610.

"Saya kira tidak diperluas (area pencarian).Tempatnya kurang lebih berjarak sembilan nautical mile ke arah utara dari Pantai Tanjung Pakis," kata Komandan Satuan Kopaska Koarmada 1 Kolonel Laut Johan Wahyudi, di Karawang.

Pantauan Antara di lokasi melaporkan, puluhan anggota pasukan khusus selam berpakaian biru muda itu berangkat menuju koordinat bunyi "ping" sekitar pukul 06.00 WIB dari pesisir pantai menggunakan empat perahu karet secara bergantian.

Dikatakan Kolonel Johan, keberangkatan Pasukan Katak mengemban tugas untuk memastikan keberadaan kotak hitam pesawat di lokasi itu.

"Yang terpenting kita pastikan dulu titiknya. Kalau sudah pasti, baru kita libatkan 'remote operated vehicle' (ROV)," katanya.

Laporan ROV dari dasar laut akan ditindaklanjuti pihaknya dengan mengutus tim selam yang akan melihat langsung objek yang ditemukan.

"Yang penting, harus diyakinkan dulu bahwa memang itu adalah objek kotak hitam," katanya.

Titik terang keberadaan kotak hitam pesawat berpenumpang 189 orang itu sebelumnya disampaikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (31/10) malam.

"Semua kapal survei dan penyelam akan mendekati temuan tersebut karena tadi sudah ada dugaan kotak hitam," ujar Panglima TNI.

Dengan temuan ini, diharapkan tim SAR gabungan juga bisa segera menemukan badan pesawat bertipe Boeing 737 Max 8 yang jatuh di perairan Utara Karawang Jawa Barat tersebut dan mengevakuasi korban yang diduga masih terjebak di dalamnya.

Bunyi ping yang diduga berasal dari kotak hitam tersebut ditangkap pada kedalaman 32 meter dan berasal dari dua objek.

Pewarta: Antara

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018