Medan (Antaranews Sumut) - Asian Agri melalui management OPRS Topaz akan merilis benih unggul DxP Topaz seri 4 dan Topaz Moderat Tahan Ganoderma pada tahun 2019 mendukung peningkatan volume dan mutu sawit nasional.

"Seri 4 merupakan hasil pengembangan Topaz seri 3 terbaik yang dikelompokkan menjadi progeni 'Creme de la Creme'. Potensi produksinya 40,3 ton per hektare per tahun," ujar Nursery Advisory Oil Palm Research Station (OPRS) Topaz, Anthony Tuahta Sinulingga di Medan, Selasa.

Menurut dia yang didampingi Humas Asian Agri, Lidya Veronika Ginting  benih itu juga bisa menghasilkan crude palm oil (CPO) 12 ton per hektare per tahun.

Selain produksi lebih banyak, 
keunggulan Topaz seri 4 lainnya adalah cepat berbuah.

Tanaman itu mulai panen pada umur 26-28 bulan setelah tanam di lapangan.

Tanaman itu juga relatif tahan terhadap penyakit Ganoderma,

" Potensi hasil TBS dan minyak tertinggi, produksi tinggi sejak panen pertama, rendemen minyak tinggi, pertumbuhan pokok sawit yang tidak cepat meninggi serta mampu beradaptasi di tanah marjinal atau organik akan sangat menguntungkan petani,"katanya.

Dia menjelaskan, secara menyeluruh, kapasitas produksi kecambah OPRS Topaz sudah mampu mencapai 25 juta butir kecambah per tahun.

Dari jumlah itu, sebanyak 5,5 juta butir kecambah dipasarkan di dalam negeri.

Pada acara Climate Change & Expo 2018 di Medan pada 18 Oktober 2018 bibit - bibit Topaz itu dipromosikan lagi dan banyak mendapat perhatian pengunjung pameran.

"Dalam mendukung program replanting kebun rakyat binaan Asian Agri, Topaz telah mempersiapkan bibit unggul,"katanya.

Benih itu misalnya, ujar Anfhony sudah dipersiapkan untuk kebutuhan salah satu kelompok petani swadaya Asian Agri yang memasuki masa replanting.

Petani swadaya itu berlokasi di Desa Perlabian Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhan Batu Selatan dengan areal seluas 157 hektare.

Untuk peremajaan sawit di Desa Perlabian sekitar 157 hektare dibutuhkan sebanyak 23.236 pokok bibit unggul Topaz. 

"Asian Agri telah menyiapkan bibit unggul Topaz yang dibutuhkan untuk ditanami di lahan sawit rakyat,"katanya.

Asian Agri juga sudah membuka pembibitan komersial multi outlet di Kebun Negeri Lama Selatan  PT Hari Sawit Jaya di Negeri Lama kabupaten Labuhanbatu,Sumut untuk memenuhi kebutuhan bibit unggul di kalangan petani sawit. 

Adapun bibit Topaz yang dijual yaitu Bibit Topaz 3 - 4 bulan seharga Rp15.000 dengan minimal order 100 pokok.

Adapun bibit Topaz siap tanam di atas 10 bulan dijual dengan harga Rp40.000 dengan minimal order 100 pokok juga.

Sebelumnya benih sawit DxP Topaz, Asian Agri seri 2 dan 3  terbukti menghasilkan produksi Tandan Buah Segar atau TBS yang tinggi atau 33-36 ton per hektare per tahun

Kebun inti Asian Agri pada 2017 sudah mencapai produksi TBS sebanyak 35 ton per hektare per tahun  serta memperoleh CPO di atas 8 ton per hektare per tahun.

Anthony menjelaskan,  Topaz adalah benih unggul kelapa sawit yg diproduksi OPRS Topaz sebagai bagian dari Asian Agri R & D Centre.

Topaz pertama kali dirilis tahun 2004 sesuai Surat Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 57, 58, 59 dan 60/KPTS/SR.120/1/2004 masing-masing tertanggal 16 Januari 2004. 

Ada 4 varietas Topaz yang dikembangkan  Asian Agri yakni Topaz 1 (Dura Deli x Pisifera Nigeria), Topaz 2 (Dura Deli x Pisifera Ghana), Topaz 3 (Dura Deli x Pisifera Ekona) dan Topaz 4 (Dura Deli x Pisifera Yangambi) yang teruji dan terbukti memiliki beberapa keunggulan. 

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018