Medan (Antaranews Sumut) - Kementerian Sosial telah menyerahkan bantuan korban banjir bandang di Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut, Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara, untuk meringankan beban mereka yang ditimpa musibah bencana alam itu.
"Bantuan Kementerian Sosial (Kemensos) itu, khusus diserahkan terhadap keluarga korban yang meninggal dunia, akibat musibah banjir tersebut," kata Kepala Pelaksana Bada Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Muhammad Yasir Nasution, dihubungi dari Medan, Minggu.
Menurut dia, ada sebanyak 12 korban meninggal dunia di Desa Muara Saladi,Kecamatan Ulu Pungkut, yakni Mutiah (12), Aisyah (12), Soifah (12), Rian Syahputra (10), Ahidan (10), Isnan (10), Tiara (10), Dahleni (10), Masitoh (9), Alfisyahri (9), Habsoh (9) dan Israil (9).
"Semua korban banjir yang meaninggal dunia itu, merupakan anak-anak dan pelajar masih berusia di bawah 12 tahun," ujar Yasir.
Ia menjelasakan, fenomena alam tersebut, terjadi Jumat (12/10) sore di Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut, 12 rumah warga hanyut dan rusak total, serta sembilan rumah rusak berat.
Kemudian, tiga fasilitas umum di Desa Muara Saladi berupa Poliklinik Desa, Gedung SD Negeri 235, dan gedung PKK rusak.
Bahkan, dari jumlah 29 anak SD Negeri 235 yang diterjang banjir bandang di Desa Muara Saladi, 17 orang berhasil diselamatkan, yakni Tasya Amaelia (12), Abel (12), dan Lusiana (22).
Kemudian, Sobbiah (12), Sulton (11), Jibril Saukani (11), Solehuddin (11), Ahaddin (11), Raihansyah (11), Risdah (11), Jufriadi (10), Mujiburrohman (10), Annasofa (10), Khoirunissa (10), Putri (9), Nabila (9), dan Adawiyah (9).
Dari 17 orang anak selamat, dan tujuh orang diantaranya dirawat di Puskesmas Desa Muara Saladi.
Korban selamat ditemukan di bawah runtuhan bangunan dan sebagian lagi terseret banjir bandang tersebut.
"Bantuan diserahkan Kemensos itu, diharapkan dapat meringankan beban keluarga korban banjir yang meninggal dunia itu," kata Kepala Pelaksana BPBD Mandailing Natal itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
"Bantuan Kementerian Sosial (Kemensos) itu, khusus diserahkan terhadap keluarga korban yang meninggal dunia, akibat musibah banjir tersebut," kata Kepala Pelaksana Bada Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Muhammad Yasir Nasution, dihubungi dari Medan, Minggu.
Menurut dia, ada sebanyak 12 korban meninggal dunia di Desa Muara Saladi,Kecamatan Ulu Pungkut, yakni Mutiah (12), Aisyah (12), Soifah (12), Rian Syahputra (10), Ahidan (10), Isnan (10), Tiara (10), Dahleni (10), Masitoh (9), Alfisyahri (9), Habsoh (9) dan Israil (9).
"Semua korban banjir yang meaninggal dunia itu, merupakan anak-anak dan pelajar masih berusia di bawah 12 tahun," ujar Yasir.
Ia menjelasakan, fenomena alam tersebut, terjadi Jumat (12/10) sore di Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut, 12 rumah warga hanyut dan rusak total, serta sembilan rumah rusak berat.
Kemudian, tiga fasilitas umum di Desa Muara Saladi berupa Poliklinik Desa, Gedung SD Negeri 235, dan gedung PKK rusak.
Bahkan, dari jumlah 29 anak SD Negeri 235 yang diterjang banjir bandang di Desa Muara Saladi, 17 orang berhasil diselamatkan, yakni Tasya Amaelia (12), Abel (12), dan Lusiana (22).
Kemudian, Sobbiah (12), Sulton (11), Jibril Saukani (11), Solehuddin (11), Ahaddin (11), Raihansyah (11), Risdah (11), Jufriadi (10), Mujiburrohman (10), Annasofa (10), Khoirunissa (10), Putri (9), Nabila (9), dan Adawiyah (9).
Dari 17 orang anak selamat, dan tujuh orang diantaranya dirawat di Puskesmas Desa Muara Saladi.
Korban selamat ditemukan di bawah runtuhan bangunan dan sebagian lagi terseret banjir bandang tersebut.
"Bantuan diserahkan Kemensos itu, diharapkan dapat meringankan beban keluarga korban banjir yang meninggal dunia itu," kata Kepala Pelaksana BPBD Mandailing Natal itu.
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018