Samosir (Antaranews Sumut) - Dinas Pertanian Kabupaten Samosir memaparkan pemberian bibit tanaman kepada kelompok tani yang hasilnya kurang baik.

Dalam laman Pemkab Samosir, Kepala Dinas Pertanian, Erkanus Simbolon menjelaskan, bibit jagung yang didistribusikan itu berasal dari bantuan Provinsi Sumatera Utara dengan farietas Bima URI 19 untuk Kecamatan Pangururan, Sianjur mula-mula, Nainggolan dan Ronggur Nihuta sekitar 26 ton. 

Bibit diserahkan kepada kelompok tani pengusul di empat kecamatan itu, setelah ditanam para ternyata banyak bibit yang tidak tumbuh, pertumbuhan sekitar 30-40 persen.

Pihaknya menghubungi Dinas Ketahanaan Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara dan telah menurunkan tim untuk turun ke lapangan dan melihat kondisi lapangan.

Dinas terkait melakukan uji balik ke Laboratorium untuk sisa bibit yang belum ditanam, ternyata bibit tersebut rusak dan tidak dianjurkan ditanam lagi bibit jagung nomor log 168, 182, 170, sedangkan yang lolos uji itu nomor log 179. 

Setelah itu pihaknya mengadakan rapat bersama Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara, para pertani, penyedia, Dinas Pertanian Kabupaten Samosir melalui bidang TPH (Tanaman Pangan Hortikultura) bersama UPTD dan PPL. 

Dengan hasil kesepakatan, pihak pemberi bantuan akan mengganti bibit tersebut sejumlah 70 persen dari alokasi yang tersedia.

Bupati Samosir, Rapidin Samosir dan Dinas Pertaniantelah melaporkan kepada Dirjen Tanaman Pangan Kementan RI, Gatot Irianto. 

Kementan merespon dengah menyarankan supaya dilengkapi laporan lapangan dan foto dokumentasi dan bersedia mengganti sejumlah bibit yang rusak, kata Erkanus.

Pewarta: Waristo

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018