Langkat (Antaranews Sumut) - Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, AKBP Dedy Indriyanto menyampaikan "disaat kita menjabatlah, disaat itu juga kita harus menabung", itu disampaikannya, di Stabat, Jumat. 

Dedy Indriyanto mengungkapkan saat berbincang dengan Antara, dimana jabatan adalah amanah, kapan saja mereka yang menjabat harus siap bila saatnya dimutasi, diganti oleh pejabat baru.

Demikian, maka menjabat adalah sesaat, tidak kekal dan bahkan hanya sekejab. Demi waktu, bila dapat mengisinya maka akan mencapai kesuksesan. Sebaliknya bila tak bermakna akan sia-sia, katanya.

"Menabung dimaknai menimbun sesuatu, bahkan terkonotasikan menabung hanya dengan uang. Padahal menabung dapat dilakukan dengan berbagai hal, menimbun kebaikan yang lebih utama," sambungnya.

Dengan disadarinya menjabat hanyalah sesaat, maka menabung kebaikan lebih utama dari menabung harta. Harta akan lenyap, sebagai konsekwensinya dari siklus alam. Sedangkan kebaikan akan langgeng, kekal selamanya baik saat menjalani kehidupan dunia, maupun nanti di akherat, kebaikan yang ditabung akan bermamfaat.

"Kebaikan yang utama adalah apa yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.Lebih pasti punya janji keutamaan yang tak akan diingkari," ujarnya.

Example, mengajak anggota untuk sholat, ini salah satu kebaikan. Janji dari Nabi Muhammad SAW, barang siapa yang mengajak kepada suatu kebaikan (amal agama) maka akan mendapatkan pahala, sama seperti orang yang mengerjakannya tanpa mengurangi pahalanya.

Lanjut Dedy, namun bila anak buahnya seratus, dua ratus, bahkan sejuta, dengan sekali dayung mengajak amal ibadah, maka tabungan amal kita akan membengkak.

"Menabung kebaikan kepada follwernya menjadi point, sebagai solusi memanfaatkan sesaat saat menjabat," ungkapnya.

Seperti jantung yang selalu dilupakan, dimana jantung sebagai organ yang terpenting dalam tubuh manusia, maka tanpa jantung tak ada kehidupan. Bagaimana bila jantung itu dilupan, sesuatu yang mustahil untuk dilakukan.

Demikianlah yang sesungguhnya terjadi. Bahwa sesuatu yang utama dan sangat penting dalam sendi kehidupan justru dilupakan bahkan ditinggalkan.

"Saat manusia punya tujuan, maka dia akan gunakan segenap daya upayanya namun meninggalkan agama.Agama dianggap remeh, bahkan lebih parah agama dianggap sebagai penghalang (Nauudzubillah)," katanya.

Mereka yang menilai kerja keras jangan lupa sholat, seolah mengkesampingkan agama dan mengutamakan kerja. Sama halnya melupakan jantung dalam tubuhnya. Akan sengsara, bahkan sampai kepada kematian.

Sebaliknya bila kita rawat, kita utamakan jantung maka akan sehat sejahtera dalam hidupnya. Orang yang mengutamakan agamanya diatas segalanya, maka kebahagiaan, kejayaan, kesuksesan akan didapatkan di dunia dan akhirat.***4***   

Pewarta: H.Imam Fauzi

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018