Asahan (Antaranews.Sumut) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Asahan optimis menyukseskan program pemerintah pusat tentang pemberian imunisasi rubella (MR) kepada anak – anak di Asahan.
Keoptimisan tersebut berdasarkan adanya adanya perpanjangan kampanye MR tahap II hingga 31 Oktober 2018 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“ Kami optimis target Asahan terhadap MR akan maksimal,” demikian kata Kadis Kesehatan Asahan, dr Aris Yudhariansyah melalui Kabid P2P, Safrin Hutahean di dinas setempat.
Safrin menjelasakan bahwa target program pemberian MR kepada anak usai 9 bulan hingga 14 tahun tersebut sekitar 95 % dari 219.602 anak. Kini realisasi cakupan sudah 60 ribu anak atau sekitar 28 %.
Dari 25 Kecamatan di Kabupaten Asahan, ada beberapa Kecamatan yang sangat minim cakupan pemberian MR. Yakni di Kecamatan Air Joman dan Tanjung Balai dari target cakupan 15 ribu anak hanya terealisasi 178 anak. “ Tentunya untuk menyukseskan hal ini, kami juga berharap lintas sektor dapat mendukung,” ujar Safrin.
Bila target tidak tercapai, Safrin menjelasakan dampaknya kepada Kabupaten Asahan akan memiliki angka tinggi terkait kasus MR. Maka itu diharapkan masyarakat dan seluruh lapisan bisa memahami pemberian MR tersebut. “ Lebih baik kita mencegah dari pada mengobati,” sebut Safrin.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
Keoptimisan tersebut berdasarkan adanya adanya perpanjangan kampanye MR tahap II hingga 31 Oktober 2018 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“ Kami optimis target Asahan terhadap MR akan maksimal,” demikian kata Kadis Kesehatan Asahan, dr Aris Yudhariansyah melalui Kabid P2P, Safrin Hutahean di dinas setempat.
Safrin menjelasakan bahwa target program pemberian MR kepada anak usai 9 bulan hingga 14 tahun tersebut sekitar 95 % dari 219.602 anak. Kini realisasi cakupan sudah 60 ribu anak atau sekitar 28 %.
Dari 25 Kecamatan di Kabupaten Asahan, ada beberapa Kecamatan yang sangat minim cakupan pemberian MR. Yakni di Kecamatan Air Joman dan Tanjung Balai dari target cakupan 15 ribu anak hanya terealisasi 178 anak. “ Tentunya untuk menyukseskan hal ini, kami juga berharap lintas sektor dapat mendukung,” ujar Safrin.
Bila target tidak tercapai, Safrin menjelasakan dampaknya kepada Kabupaten Asahan akan memiliki angka tinggi terkait kasus MR. Maka itu diharapkan masyarakat dan seluruh lapisan bisa memahami pemberian MR tersebut. “ Lebih baik kita mencegah dari pada mengobati,” sebut Safrin.
Editor : Akung
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018