Medan, (Antaranews Sumut)  - Penggunaan Bahan Bakar Khusus  atau BBK seperti Pertalite dan Pertamax di wilayah Sumatera bagian barat atau Sumbagut terus meningkat atau naik 10 persen.
     
General Manager PT Pertamina Marketing Operation Region atau MOR I Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Joko Pigoyo di Medan, Selasa menyebutkan, peningkatan penggunaan BBK itu menandakan minat masyarakat atas bahan bakar minyak berkualitas semakin tinggi.
      
Dia menjelaskan, pada  triwulan II 2018, penggunaan BBM PSO atau subsidi masih sebesar 70 persen, sementara di triwulan III  tinggal sekitar 60 persen.
    
"Hanya untuk Gasoline (Solar) yang tidak berubah komposisinya atau sekitar 97 persen solar subsidi dan 3 persen non subsidi,"katanya.
     
Dia menjelaskan, dari total penjualan BBM non PSO di wilayah MOR I, Sumut menguasai sekitar 50 persen.
     
Selebihnya tersebar di empat provinsi yakni, Aceh, Sumbar, Kepulauan Riau dan Riau.
      
Didampingi Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR I, Rudi Ariffianto, Joko menjelaskan, untuk penjualan Pertalite di Sumut sekitar 3.100 - 3.400 kilo liter per hari.
     
Sedangkan Premium  1.200 kilo liter per hari.
     
"Sayangnya yang menggunakan premium ternyata lebih banyak mobil. Pengguna sepeda motor sebaliknya  mengunakan Pertalite dan Pertamax," ujarnya.
    
Peningkatan penggunaan Pertamax yang meningkat oleh pengendara sepeda motor itu juga mendorong penjualan Pertamax atau menjadi 4.00 kilo liter per hari.
    
Joko mengaku memang ada kenaikan harga untuk produk-produk BBK non subsidi karena mengikuti harga minyak dunia yang naik menjadi 80 dolar AS per barel.***3***
     

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018