Panyabungan (Antaranews Sumut) - Banjir yang melanda Kecamatan Natal Kabupaten Mandailing Natal pada Jumat (12/10/2018) selain memutuskan jalan nasional penghubung Kecamatan Natal dengan Kecamatan Muara Batang Gadis juga membuat 730 warga tiga desa di Kecamatan Natal terpaksa diungsikan

Camat Kecamatan Natal, Riflan menjawab Antara via seluler Sabtu (13/10/2018) menyampaikan, putusnya jalur penghubung dua kecamatan ini diakibatkan amblasnya jembatan yang ada didesa Sikara-Kara IV.

Akibatnya beberapa desa yang berada berada pada jalur ini menjadi terisolir. 

Ia menyampaikan, putusnya jalur Natal - Muara Batang Gadis ini diakibatkan tingginya curah hujan yang melanda kawasan itu pada beberapa hari belakangan ini. 

"Selain memutuskan jalur Natal-Muara Batang Gadis juga warga tiga desa terpaksa diungsikan ketempat yang aman," katanya. 

Adapun warga tiga desa yang diungsikan tersebut adalah Desa Patiluban Hilir, Desa Kampung sawah, Desa Sikara Kara IV, Desa Pasar III, Desa Pasar IV.

Para pengungsi saat ini sudah tertampung di tujuh titik penampungan yang telah disediakan oleh pemerintah. 

"Untuk kebutuhan pokok makan ditempat penampungan untuk sementara saat ini difasilitasi oleh Pemerintah Kecamatan dan bantuan dari pihak lain," ujarnya. 

Hingga saat ini kondisi sementara dilokasi kondisi air sudah mulai berangsur surut.

Sementara itu, dari informasi yang didapat dari Kecamatan Batang Natal akibat tingginya curah hujan ini juga mengakibatkan tiga rumah penduduk hanyut terbawa arus air sungai Batang Natal dikecamatan itu. 

Selain itu, pada kecamatan Batang Natal ini beberapa titik jalan penghubung dari Panyabungan menuju Natal juga mengalami longsor dibeberapa titik sehingga mengakibatkan bantuan untuk Kecamatan Natal  yang datang dari pemerintah dan lainnya masih terjebak di desa Muara Parlampungan. 

Pewarta: Holik

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018