Medan,  (Antaranews Sumut) - Komite Olahraga Nasional Indonesia Sumatera Utara  harus menunda pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi Sumatera Utara (Porprovsu) 2018  yang seyogianya digelar 18 hingga 24 November  bulan depan,  diagendakan menjadi Juni 2019.
     
Ketua Umum Komite Olahraga Nasional  Indonesia (KONI) Sumatera Utara John Ismadi Lubis di Medan, Rabu, mengatakan pihaknya menyampaikan permohonan maaf sebesar -besarnya kepada KONI Kabupaten -kota dan masyarakat olahraga  atas penundaan tersebut.
     
"Langkah ini terpaksa diambil karena KONI Sumut tidak punya anggaran untuk melaksanakannya. KONI Sumut berencana  pelaksanaan Porprov  diagendakan digelar Juni 2019," katanya.
     
Selain  itu, KONI Sumut dengan terpaksa juga menghentikan untuk sementara Program Sumut Emas, terhitung sejak  Oktober hingga Desember 2018, dan akan dilanjutkan kembali Januari 2019.
     
Selain itu KONI Sumut tidak dapat membantu pembiayaan Pengprov Pengprov cabang olahraga yang ingin melaksanakan atau mengikuti Selekda, Kejurda atau Kejurnas yang dilaksanakan Oktober hingga Desember 2018.
   
KONI Sumut selanjutnya akan membuat surat ke Gubernur  Edy Rahmayadi agar pimpinan provinsi Sumut ini menyurati Bupati dan Walikota di Sumut untuk menganggarkan kembali pelaksanaan Porprovsu 2019.
     
"KONI Sumut  bersedia memberi penjelasan bila diperlukan kepada Bupati dan Walikota se-Sumut terkait pembatalan Porprovsu 2018,"katanya.
     
Dalam kesempatan itu ia juga menjelaskan keuangan KONI Sumut saat ini memang berada dalam kondisi paling buruk,  karena pencairan dana pembinaan olahraga yang ditampung di APBD 2018 tidak sesuai dengan yang telah disetujui sebelumnya.
     
Dijelaskan, alokasi APBD 2018 untuk KONI Sumut semula disetujui Rp 27  miliat namun ternyata yang dicairkan cuma Rp 6 miliar dan oleh gubernur saat itu  H.T Erry Nuradi kekurangan dana anggaran KONI disebutkan akan ditampung pada P.APBD 2018.
     
Hingga program berjalan Oktober 2018, tambah John, anggaran yang digunakan KONI Sumut sudah mencapai Rp 9 miliar yang  digunakan untuk pembiayaan Program Sumut Emas, Selekda, Kejurda  maupun Porwil se-Sumut.
   
Semula, kata John, pihaknya masih optimis bisa menggelar Porprov dengan harapan ada pasokan anggaran dari P.APBD.
     
Namun harapan tinggal harapan. Erry Nuradi, sebelum mengakhiri masa jabatannya sebagai gubernur  ternyata tidak meneken dan tidak mengikutsertakan draft P.APBD KONI Sumut.
     
Karenanya, ketika pengurus KONI Sumut beraudiensi dengan gubernur terpilih  hasil Pilgub April 2018, Edy Rahmyadi dan Musa Rajekshah, diketahui bahwa tidak ada P.APBD untuk KONI Sumut. 
     
"Seandainya P.APBD KONI Sumut diteken Ery Nuradi saat beliau menjadi Gubsu,  sepertinya anggaran olahraga  tidak ada masalah," katanya.
     
Gubernur saat ini tambah John,  mengaku sangat prihatin dengan kondisi tersebut namun orang nomor satu di Sumut itu berjanji, terhitung Januari 2019, ia bersama Wakil Gubsu Musa Rajeksha  akan berupaya maksimal memperjuangkan dana olahraga, khususnya persiapan Sumut menjadi tuan rumah bersama PON XXI/2024.
   
 "Gubernur Edi Rahmayadi menegaskan, olahraga tetap menjadi prioritas bagi Pempro. Karena itu pula, meski Pemprov 2018 batal digelar, namun pada 2019, harus dapat dilaksanakan," katanya.***4***
 

Pewarta: Juraidi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018