Samosir, (Antaranews Sumut) - Pemerintah Kabupaten Samosir, Sumatera Utara merevitalisasi enam pasar tradisional menjadi tempat transaski ekonomi moderen dalam mendukung perekonomian dan pengembangan pariwisata.
Bupati Samosir, Rapidin Simbolon, Senin, mengajak elemen masyarakat berpartisipasi mengawal setiap pembangunan demi tercapainya kesejahteraan masyarakat di "Negeri Indah Kepingan Surga".
Harapan kedepan, para pedagang dan konsumen lebih nyaman dan aman untuk berbelanja di pasar rakyat, yang akan menggerakkan ekonomi kerakyatan menuju masyarakat sejahtera.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Nakerkoperindag), Viktor Sitinjak mengatakan, revitalisasi pasar rakyat berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kemendag RI sebesar Rp6,5 miliar.
Sebanyak tiga unit di antaranya diserahkan kepada Pemerintah Desa melalui kecamatan untuk dijadikan BUMDes dalam upaya menambah pendapatan asli desa demi pembangunan.
Selebihnya kata Viktor, dikelola Pemerintah Kabupaten melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) dengan sistem restribusi pasar.
Kemendag RI juga mengalokasikan dana Rp 6 miliar untuk pembangunan pasar moderen di Onan Baru kawasan Kecamatan Pangururan.
Kedepan masyarakat tidak harus datang ke ibu kota kabupaten, Kecamatan Pangururan untuk menjual hasil bumi atau membeli kebutuhan hidup, karena setiap kecamatan memiliki pasar rakyat.
Pembangunan revitalisasi pasar di Kecamatan Simanindo mencapai 90 persen, Pangururan 30 persen, Palipi 90 persen, Sitinjak Onan Runggu 45 persen, Sipira Onan Runggu 15 persen dan Harian 47 persen. ***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
Bupati Samosir, Rapidin Simbolon, Senin, mengajak elemen masyarakat berpartisipasi mengawal setiap pembangunan demi tercapainya kesejahteraan masyarakat di "Negeri Indah Kepingan Surga".
Harapan kedepan, para pedagang dan konsumen lebih nyaman dan aman untuk berbelanja di pasar rakyat, yang akan menggerakkan ekonomi kerakyatan menuju masyarakat sejahtera.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Nakerkoperindag), Viktor Sitinjak mengatakan, revitalisasi pasar rakyat berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kemendag RI sebesar Rp6,5 miliar.
Sebanyak tiga unit di antaranya diserahkan kepada Pemerintah Desa melalui kecamatan untuk dijadikan BUMDes dalam upaya menambah pendapatan asli desa demi pembangunan.
Selebihnya kata Viktor, dikelola Pemerintah Kabupaten melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) dengan sistem restribusi pasar.
Kemendag RI juga mengalokasikan dana Rp 6 miliar untuk pembangunan pasar moderen di Onan Baru kawasan Kecamatan Pangururan.
Kedepan masyarakat tidak harus datang ke ibu kota kabupaten, Kecamatan Pangururan untuk menjual hasil bumi atau membeli kebutuhan hidup, karena setiap kecamatan memiliki pasar rakyat.
Pembangunan revitalisasi pasar di Kecamatan Simanindo mencapai 90 persen, Pangururan 30 persen, Palipi 90 persen, Sitinjak Onan Runggu 45 persen, Sipira Onan Runggu 15 persen dan Harian 47 persen. ***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018