Lubukpakam, (Antaranews Sumut) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan  Muhadjir Effendi memberikan anugerah Aksara kepada Bupati Deliserdang, Sumatera Utara, karena dinilai berhasil mengentaskan buta aksara di daerah itu.
     
Pemberian Anugerak Aksara tersebut dilakukan pada puncak peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) ke 53 Tingkat Nasional Tahun 2018 di Alun-alun Pemkab Deliserdang, Sabtu.
     
Penghargaan tersebut diberikan kepada Kabupaten Deliserdang karena daerah itu dinilai telah memberikan komitmen dalam pengentasan buta aksara yang saat ini hanya tinggal 0,18 persen.
     
Selain  Deliserdang penghargaan yang sama juga diberikan kepada tiga kabupaten lainnya yakni Kabupaten Pasuruan Jawa Timur, Kabupaten Bogor Jawa Barat dan Kota Tegal Jawa Tengah.
     
Dalam kesempatan itu Mendikbud  Muhadjir Effendi  mengatakan dalam kurun 10 tahun terakhir, Indonesia telah berhasil meningkatkan keaksaraan masyarakat secara signifikan, dan berdasarkan data BPS Indonesia telah membuktikan keberhasilannya mencapai prestasi melebihi target Pendidikan Untuk Semua (PUS) yang dideklarasikan di Dakar.
   
"Untuk itu, kita layak memberikan penghargaan kepada daerah-daerah yang telah berhasil menurunkan angka buta huruf secara signifikan di daerahnya masing-masing," katanya ketika memberikan sambutan sekaligus penekanan tombol sirene peluncuran kurikulum 2013 dengan pembelajaran modul pendidikan kesetaraan.
     
Menurut dia, sampai saat ini tercatat 11 provinsi yang persentase buta aksaranya masih diatas rata-rata nasional (2,07 persen), karenanya untuk mengentaskan buta aksara dan membebaskan bangsa ini dari kebutaaksaraan bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat.
     
Sementara itu Bupati Deliserdang  Ashari Tambunan mengatakan  kepercayaan yang diberikan pisat kepada daerah itu sebagai tuan rumah HAI,  merupakan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Deliserdang.
   
 "Semua ini berkat kerjasama seluruh penggiat pendidikan dan masyarakat di daerah ini," katanya.
    
Pada acara tersebut, juga diserahkan penghargaan kepada 22 tokoh adat pendukung pendidikan keaksaraan pada komunitas adat terpencil/khusus diantaranya Ngukir dari Suku Anak Dalam Kabupaten Tebo Provinsi Jambi.
     
Juhen dari Suku Talang Mamak Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau, Sukiman dari Suku Sasak Watu Telu Kabupaten Lombok Timur Provinsi NTB, Sem Benu dari Suku Boti Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi NTT.***4***

Pewarta: Juraidi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018