Tanjungbalai,  (Antaranews Sumut) - Dinas Kesehatan Tanjungbalai, Sumatera Utara mencatat sebanyak 58 orang balita di daerah setempat menderita gizi buruk, dan saat ini sedang fokus ditangani pemerintah daerah.
  
Kepala Bagian Humas dan Protokoler Serdakot Tanjungbalai Nurmalini Marpaung, Selasa, menjelaskan, tingginya angka gizi buruk pada anak balita saat ini menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Tanjungbalai.
  
Menurut dia, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Tanjungbalai, sampai saat ini ditemukan 58 Balita penderita gizi buruk, lima diantaranya telah meninggal dunia.
 
 "Terakhir, pada 13 Agustus 2018 lalu, M.Aidil Akbar balita usia tujuh bulan warga kecamatan Teluk Nibung meninggal karena mengidap gizi buruk," ujar Nurmalini.
 
 Ia melanjutkan, saat ini Pemkot Tanjungbalai melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) fokus mengatasi gizi buruk yang dialami Putra (2 tahun) anak dari pasangan M.Ikbal dan Nurjannah warga Lingkungan V, Kelurahan TB Kota III, Kecamatan TB Utara yang menderita gizi buruk sejak 2016 lalu.
 
 Informasi diperoleh dari Dinkes, kata Nurmalini, balita Putra telah mendapatkan pertolongan pertama dari Puskesmas Kampung Baru sebelum dirujuk ke RSUD Dr.Tengku Mansyur.
  
Demikian juga pemberian makanan bergizi dan susu agar pertumbuhan dan perkembangan si anak semakin membaik karena seusianya berat badab harus sudah mencapai 13 kilogram.
 
 Dalam penanganan Putra, OPD terkait yakni Dinas Sosial telah memfasilitasi penerbitan BPJS Kesehatan Penerima Bantuan Iuran (PBI) dari Pemkot Tanjungbalai agar bisa menjalani perawatan lebih lanjut dan intensif.
  "Diharapkan setelah menjalani perawatan rutin anak tersebut bisa hidup sehat dan normal sebagaimana mestinya. Ini merupakan keseriusan Pemkot Tanjungbalai dalam menangani kasus gizi buruk," kata Nurmalini.***4*** (KR-YWK)

Pewarta: Yan Aswika

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018