Medan (Antaranews Sumut) - Volume ekspor karet Sumatera Utara mulai normal sejak Juli setelah sempat mengalami penurunan drastis pada Juni 2018.
"Penurunan ekspor pada Juni akibat penundaan pengapalan karena libur panjang menjelang dan pascaIdul Fitri serta cuti bersama.Namun sejak Juli, pengapalan mulai normal,"ujar Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah di Medan, Sabtu.
Volume ekspor Juli meningkat menjadi 41.489 ton dari posisi Juni yang hanya sebesar 29.499 ton.
Menurut dia, rata-rata ekspor karet Sumut setiap bulannya memang sekitar 40ribuan ton.
"Namun meski volume mulai meningkat, harga ekspor karet jenis SIR 20 itu sebaliknya turun,"katanya.
Kalau di Juni 2018 harga ekspor karet sebesar 1, 385 dolar AS per kg, maka di Juli tinggal 1,317 dolar AS per kg.
Edy mengakui, harga ekspor karer memang terlihat cenderung stagnan sejak April 2018.
"Akibat ada penurunan ekspor dii Juni yang cukup besar, ekspor komoditas itu sepanjang semester I turun dibandingkan posisi sama di 2017,"katanya.
Ekspor karet Sumut semester I 2018 tinggal 226.012 ton dari periode sama.2017 yang sempat mencapai 254.222 ton.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018