Langkat,  (Antaranews Sumut) - Budayawan Sumatera Utarakembangkan dan teliti pantun di kabupaten Langkat, sekaligus menyerahkan design sosial kepada Bupati Ngogesa Sitepu, karena menganggap pantun butuh ruang dan waktu dalam keberadannya.
     
Hal itu disampaikan Budayawan Sumatera Utara Tengku Zainuddin, di Stabat, Jumat.
     
Tengku Zainuddin menjelaskan Lingkar Nalar Boemi Poetra sebagai wadah aktivis kebudayaan di Sumatera Utara, menganggap kalau pantun butuh ruang dan waktu dalam keberadaannya. 
     
Selain dari pada itu telah terjadi penyimpangan budaya dalam bentuk ujaran  kebencian, yang menurutnya hanya dapat dinetralisir melalui ujaran yang baik yaitu salah satunya pantun.
     
Untuk itu lingkar nalar mengeluarkan produk yang diberi nama design sosial dan memilih Kabupaten Langkat sebagai objek penelitian serta sebagai pemimpin kegiatan dipercayakan kepada Chrisse Ginting Munthe.
     
Tengku Zainuddin menambahkan sederhananya design sosial ini mengarahkan para guru beserta peserta didik disekolah untuk dapat menggunakan waktu persiapan belajar dan pada akhir pelajaran untuk menyampaikan pantun dimaksud.
   
 Bupati Langkat Ngogesa Sitepu menyambut baik adanya penelitian tentang budaya di daerah Kabupaten Langkat.
     
Pihaknya merasa bangga karena masih ada orang muda yang mau bergiat dalam bidang budaya.
     
Ngogesa juga menyampaikan kalau Pemerintah Kabupaten Langkat tetap memberikan ruang dan waktu untuk terlibat dan hal ini sudah menjadi kebiasaan pantun dimaktubkan di pidato kedinasan.
     
Bupati nantinya juga akan memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan untuk menyikapi design sosial dimaksud tentunya sesuai dengan aturan dan peraturan yang ada.***4***
 

Pewarta: H.Imam Fauzi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018