Balige,(Antaranews Sumut) - Margareth Siagian yang dinobatkan menjadi duta Andaliman, menabur bunga ke perairan Danau Toba, Sumatera Utara, sebagai bentuk keprihatinan atas musibah tenggelamnya KM Sinar Bangun di Perairan tersebut hingga memakan sejumlah korban jiwa.

"Kegiatan tabur bunga yang kami laksanakan merupakan bentuk keprihatinan atas musibah menyedihkan dimaksud, karena sebagian besar mayat korban belum diketemukan hingga sekarang", kata Margareth di Balige, Senin.

Juara ke-dua Mamamia Show 2007 itu dinobatkan sebagai duta andaliman, yakni sejenis tanaman rempah yang khas dan tumbuhnya hanya spesifik di daerah Tapanuli.

Menurut Margareth, kegiatan tabur bunga, berkait kejadian tragis yang menimpa para penumpang KM Sinar Bangun yang diduga tenggelam akibat kelebihan daya angkut itu, tidak serta merta harus dimaknai dengan mistis Danau Toba, tapi perlu dikaji dengan menggunakan nalar yang rasional.

Dikatakan, sebagai makhluk berakal, kita harus bisa menjaga harmoni dengan alam, termasuk seluruh penghuni jagad raya ini.

"Kecelakaan bisa saja terjadi akibat disharmoni dengan alam. Membawa beban atau muatan melebihi kapasitas, itu saja sudah merupakan disharmoni", jelasnya.

Menurut Margareth, nilai-nilai kearifan lokal perlu dikedepankan, termasuk membudidayakan tanamam spesifik lokal Andaliman yang dari zaman nenek moyang orang Batak sudah sangat banyak diketahui manfaatnya serta bernilai ekonomis tinggi, hingga era dewasa kini.

Sebagai artis yang menyandang predikat duta andaliman, Margareth menyebutkan dirinya akan berupaya maksimal mensosialisasikan gerakan penanaman andaliman ini secara lebih meluas hingga menjadi komoditas eksotik Tapanuli yang bisa diandalkan.

"Untuk penyebar luasan tanaman andaliman, kami akan menyelenggarakan pameran tanaman khas Batak ini di JCC Senayan Jakarta pada 19 - 21 Juli 2018", katanya.

Kegiatan tabur bunga ke perairan danau Toba diprakarsai Yayasan Taman Eden 100 dengan melibatkan Ibu-ibu PKK Pemkab Tobasa dihadiri Ibu Wakil Bupati didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Tobasa, Marsarasi Pasaribu.

Pengelola Taman Eden 100, Marandus Sirait menyebutkan, pada acara pameran di JCC Jakarta, mereka akan melantunkan lagu berjudul andaliman yang digubahnya sendiri sebagai ajakan menggugah petani untuk membudidayakan tanaman khas Batak yang hanya tumbuh di kawasan danau Toba tersebut.

Dikatakan, dalam rangka penyebar luasan tanaman khas yang sangat potensial dikembangkan di kawasan danau Toba itu, pihaknya telah membagikan bibit Andaliman secara gratis kepada 50 kelompok tani yang menyebar di Tobasa.

Selain itu, untuk memperkenalkan lebih jauh ke daerah lain, Taman eden juga menyumbangkan bibit untuk ditanam di bandara internasional Silangit.

"Saat ini sekitar 2500 batang tanaman andaliman siap panen, tersedia di Taman Eden dan bisa dipetik sendiri oleh pengunjung", jelas Marandus.

Pewarta: Imran

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018