Medan (Antaranews Sumut) - Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi meresmikan musholla Mustika Akbar dan gereja Oikumene, Taman Simalem Resort, Kec. Merek, Kab. Karo, Sabtu (9/6/2018) malam.
Hadir disitu Bupati Karo Terkelin Brahmana, Sekda Provsu Sabrina, Ketua PKK Sumut Evi Diana, Asisten Ekbang Ibnu S Hutomo dan para Kepala OPD Provsu, Dewan Direksi Taman Simalem Resort Tandeanus Sukardi, para pendeta dan alim ulama, tokoh masyarakat, anak yatim serta undangan lainnya.
Gubsu Erry dalam kesempatan itu mengatakan, Provinsi Sumatera Utara (Provsu) merupakan daerah yang heterogen dan memerlukan toleransi yang tinggi, baik antar suku, ras maupun agama. Namun masyarakat di negeri berbilang kaum ini dapat hidup berdampingan dengan damai, sehingga suasana kondusif, aman dan tentram dapat terus dipertahankan hingga saat ini.
“Kita adalah bangsa yang besar, yang memiliki banyak keberagamaan dan perbedaan baik, dari suku bangsa, bahasa, adat istiadat dan agama. Untuk itu, saya mengajak seluruh masyarakat Sumut agar jangan menciptakan perbedaan. Karena perbedaan itu dapat dimanfaatkan bangsa lain untuk memecahbelah dan menguasai bangsa kita. Mari kita saling merajut perbedaan dengan menciptakan ke Bhinekaan Tunggal Ika dalam bingkai NKRI,” ujar Gubsu Erry Nuradi.
Gubsu mengatakan, pembangunan dua tempat ibadah ini hendaknya dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Sumut khususnya dan Indonesia umumnya, bahwa perbedaan itu indah dan justru menjadi kekuatan untuk bangsa Indonesia.
Menyinggung pariwisata, Erry Nuradi mengatakan bahwa Sumut memiliki potensi wisata yang cukup banyak baik wisata alam, wisata religi dan wisata heritage. "Marilah kita bergandengan tangan untuk terus mengembangkan potensi wisata sehingga menjadi icon daerah baik di tingkat nasional bahkan sampai ke internasional," katanya.
Bupati Karo Terkelin Brahmana menjelaskan bahwa peresmian mushalla dan gereja yang dibangun secara berdampingan ini menandakan bahwa masyarakat di daerah ini walaupun berbeda agama tetapi selalu hidup berdampingan dengan rukun dan damai.
“Untuk itu kami pemerintah daerah memberikan apresiasi yang tinggi kepada pihak Taman Simalem Resort yang telah membangun kedua tempat ibadah di kawasan wisata. Sehingga berwisata tidak menghambat ibadah,” kata Terkelin Brahmana.
Director of Operation Bernard Tay menjelaskan bahwa Taman Simalem Resort merupakan tempat yang pemandangannya sangat indah, karena berada dipinggir Danau Toba. “Pihak kami akan terus membangun fasilitas publik sehingga akan menambah para wisatawan yang berkunjung di daerah ini,” katanya.
Sementara itu, Ustadz H Samin Pane dalam tausiyahnya menyampaikan, puasa adalah ibadah sirriyah (rahasia) artinya hanya orang yang berpuasa dan Allah SWT yang tahu. Untuk itulah puasa ini benar-benar menguji keimanan seseorang. “Karena sekecil apapun kebaikan dan keburukan yang kita lakukan dicatat oleh para malaikat dan diketahui Allah SWT,” katanya.
Usai menandatangani prasasti musholla dan gereja yang diresmikan, Gubsu menyantuni kaum dhuafa dan anak yatim, buka puasa bersama, sholat Isya dan Tarawih berjamaah.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
Hadir disitu Bupati Karo Terkelin Brahmana, Sekda Provsu Sabrina, Ketua PKK Sumut Evi Diana, Asisten Ekbang Ibnu S Hutomo dan para Kepala OPD Provsu, Dewan Direksi Taman Simalem Resort Tandeanus Sukardi, para pendeta dan alim ulama, tokoh masyarakat, anak yatim serta undangan lainnya.
Gubsu Erry dalam kesempatan itu mengatakan, Provinsi Sumatera Utara (Provsu) merupakan daerah yang heterogen dan memerlukan toleransi yang tinggi, baik antar suku, ras maupun agama. Namun masyarakat di negeri berbilang kaum ini dapat hidup berdampingan dengan damai, sehingga suasana kondusif, aman dan tentram dapat terus dipertahankan hingga saat ini.
“Kita adalah bangsa yang besar, yang memiliki banyak keberagamaan dan perbedaan baik, dari suku bangsa, bahasa, adat istiadat dan agama. Untuk itu, saya mengajak seluruh masyarakat Sumut agar jangan menciptakan perbedaan. Karena perbedaan itu dapat dimanfaatkan bangsa lain untuk memecahbelah dan menguasai bangsa kita. Mari kita saling merajut perbedaan dengan menciptakan ke Bhinekaan Tunggal Ika dalam bingkai NKRI,” ujar Gubsu Erry Nuradi.
Gubsu mengatakan, pembangunan dua tempat ibadah ini hendaknya dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Sumut khususnya dan Indonesia umumnya, bahwa perbedaan itu indah dan justru menjadi kekuatan untuk bangsa Indonesia.
Menyinggung pariwisata, Erry Nuradi mengatakan bahwa Sumut memiliki potensi wisata yang cukup banyak baik wisata alam, wisata religi dan wisata heritage. "Marilah kita bergandengan tangan untuk terus mengembangkan potensi wisata sehingga menjadi icon daerah baik di tingkat nasional bahkan sampai ke internasional," katanya.
Bupati Karo Terkelin Brahmana menjelaskan bahwa peresmian mushalla dan gereja yang dibangun secara berdampingan ini menandakan bahwa masyarakat di daerah ini walaupun berbeda agama tetapi selalu hidup berdampingan dengan rukun dan damai.
“Untuk itu kami pemerintah daerah memberikan apresiasi yang tinggi kepada pihak Taman Simalem Resort yang telah membangun kedua tempat ibadah di kawasan wisata. Sehingga berwisata tidak menghambat ibadah,” kata Terkelin Brahmana.
Director of Operation Bernard Tay menjelaskan bahwa Taman Simalem Resort merupakan tempat yang pemandangannya sangat indah, karena berada dipinggir Danau Toba. “Pihak kami akan terus membangun fasilitas publik sehingga akan menambah para wisatawan yang berkunjung di daerah ini,” katanya.
Sementara itu, Ustadz H Samin Pane dalam tausiyahnya menyampaikan, puasa adalah ibadah sirriyah (rahasia) artinya hanya orang yang berpuasa dan Allah SWT yang tahu. Untuk itulah puasa ini benar-benar menguji keimanan seseorang. “Karena sekecil apapun kebaikan dan keburukan yang kita lakukan dicatat oleh para malaikat dan diketahui Allah SWT,” katanya.
Usai menandatangani prasasti musholla dan gereja yang diresmikan, Gubsu menyantuni kaum dhuafa dan anak yatim, buka puasa bersama, sholat Isya dan Tarawih berjamaah.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018