Medan (Antaranews Sumut) - Pelatih Kepala PSMS Medan Djajang Nurdjaman mempertanyakan perihal pendepakan dua asistennya M. Yusuf Prasetyo dan Suwanda oleh manajemen karena keputusan tersebut dinilai diambil tanpa membicarakan terlebih dahulu dengannya.

"Kita tanyakan dulu kepada pengurus. Karena kita semua mau PSMS maju dan apapun alasannya saya sebagai pelatih kepala juga harus tahu mengapa dua asisten saya didepak," katanya saat dihubungi Sabtu.

Keputusan manajemen PSMS yang mendepak sepihak asisten pelatih Wanda dan M. Yusuf Prasetyo menjadi pertanyaan baginya, pasalnya pendepakan tersebut dilakukan tanpa koordinasi terlebih dahulu dengan dirinya sebagai pelatih kepala.

"Kenapa bukan saya yang dievaluasi. Karena apapun hasil yang diraih PSMS itu tanggung jawab saya. Mereka berdua kan hanya membantu tugas saya melatih PSMS," katanya.

Sebelumnya Chief Executive Officer (CEO) PSMS Medan Dodi Taher mengatakan, pihaknya terpaksa tidak memperpanjang kerja sama dengan kedua asisten pelatih tersebut karena selama ini dinilai tidak mampu memberikan kontribusi positif untuk tim.

Baca juga: Manajemen PSMS Medan depak dua asisten pelatih

"Usai libur, Wanda dan Yoyo tidak lagi sebagai asisten pelatih di PSMS. Ke depan PSMS hanya dilatih Djajang Nurdjaman sebagai pelatih kepala dan Suharto sebagai asisten pelatih," katanya.

Dodi tak menampik jika keputusan tersebut dilakukan tanpa ada pembahasan khusus terhadap tim pelatih, namun ia yakin Djajang Nurdjaman akan menerima apa yang diputuskan manajemen dengan perubahan di tim pelatih.

"Kalau Djajang Nurdjaman tipenya terlalu baik jadi gak mungkin memutuskan hal itu. Tapi kita yakin ia setuju dengan keputusan manajemen," katanya.

Pewarta: Juraidi

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018