Samosir  (Antaranews Sumut) - Pemerintah Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, melalui Dinas Kesehatan menyelenggarakan pertemuan lintas sektor dalam penanggulangan "stunting", di Hotel Dainang Pangururan, Kamis.

Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama, umumnya karena asupan makan yang tidak sesuai kebutuhan gizi dan terjadi mulai dari dalam kandungan yang terlihat saat anak berusia dua tahun.

Wakil Bupati mengatakan, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita dikarenakan kekurangan gizi kronis yang menimbulkan anak terlalu pendek pada usianya. 

Baca juga: Wakil Bupati Samosir terima audiensi UEM

Gagal tumbuh pada anak dalam jangka panjang waktu tertentu berakibat pada penurunan tingkat kecerdasan pada anak yang akan berlanjut hingga anak dewasa, dan akan mengakibatkan kerentanan terhadap penyakit, menurunkan produktivitas serta pada jangka panjang berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan.

Kondisi stunting harus ditangani secara multi sektor, melalui program perbaikan gizi ibu dan anak melalui ketersediaan air bersih, ketahanan pangan dan gizi, KB, jaminan kesehatan masyarakat, intervensi untuk remaja perempuan dan pengentasan kemiskinan.

Selain itu, perbaikan gizi spesifik, yaitu perbaikan gizi pada remaja putri (usia reproduktif) ibu hamil dan persalinan, ibu menyusui dan bayi 0-23 bulan.

Untuk itu, Wakil Bupati mengimbau para kepala puskesmas dan jajarannya agar dapat dan segera mensosialisasikan stunting serta membuat brosur atau spanduk sehingga masyarakat dapat mengetahui dan memahaminya.

Pewarta: Waristo

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018