Tarutung (Antaranews Sumut) - Aparat gabungan kepolisian, TNI, Pol PP, dan dishub, menggelar operasi ketupat toba 2018 yang dititik-beratkan pada empat potensi kerawanan yang harus diwaspadai bersama.

"Operasi ketupat toba melibatkan aparat gabungan yang terdiri dari 70 personil polisi dan puluhan aparat TNI, Pol PP, serta personil dishub pemkab Taput," sebut Kapolres Taput, AKBP Horas Marasi Silaen, yang bertindak sebagai pemimpin upacara pelaksanaan apel gelar pasukan yang digelar di lapangan tangsi Tarutung, Rabu.

Dikatakan, terdapat empat potensi kerawanan yang harus diwaspadai pada pelaksanaan operasi yang digelar selama 18 hari, sejak 6 Juni hingga 23 Juni 2018.

Menurutnya, potensi pertama adalah stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan. Permasalahan kelancaran arus mudik dan arus balik disebut menjadi poin kerawanan kedua. 

Selanjutnya, potensi kerawanan ketiga yang harus diantisipasi adalah potensi bencana alam dan gangguan kamtibmas lainnya.

Sementara, potensi kerawanan keempat adalah ancaman tindak pidana terorisme.

Untuk pelaksanaan operasi ketupat toba 2018,terdapat 5 titik pos yang disiapkan, yakni 2 unit pos pengamanan yang masing-masing berada di simpang tiga Doloksanggul Siborongborong, dan di mesjid Al jihad Tarutung.

Juga 2 unit pos pelayanan, yaitu di Bandara Silangit dan di SPBU Sipoholon, serta 1 unit pos terpadu yang berada di jln Ferdinan Lumbantobing HKI Tarutung.

Pewarta: Rinto Aritonang

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018