Sipoholon (Antaranews Sumut) - Dippu Sipajutar, 45 tahun, warga Dusun Narahar, Kelurahan Situmeang Habinsaran, Kecamatan Sipoholon, ditemukan tewas, setelah sehari lebih, sejak Minggu malam sekitar pukul 23.00 wib, keberadaannya tidak diketahui pihak keluarga.

"Jasad korban yang terjepit disela bebatuan sungai Aek Sigeaon dalam kondisi tanpa busana ditemukan hari ini sekitar pukul 10.00 wib," ungkap Kasubbag Humas Polres Taput, Selasa.

Disebutkan, korban yang hobi menangkap ikan di sungai itu diketahui menghilang sejak Minggu malam, 3 Juni 2018. 

"Menurut istri korban, Herawaty Situmeang, 43 tahun, suaminya meninggalkan rumah pada Minggu malam dengan membawa jala ikan.Sejak saat itu, korban tidak kunjung pulang ke rumah," terang Walpon.

Pihak keluarga yang merasa khawatir bersama sejumlah warga dibantu pihak kepolisian dan personil BPBD Taput langsung melakukan pencarian pada keesokan harinya. Namun, pencarian sehari tersebut hanya menemukan baju, ponsel, dan jala ikan milik korban. 

Hingga malam tiba, pencarian atas Dippu yang belum membuahkan hasil akhirnya diputuskan untuk dilanjutkan keesokan harinya.

"Dan pada hari ini, korban berhasil ditemukan dengan kondisi tanpa pakaian dan tak bernyawa dengan bekas luka luka di sekujur tubuh serta sejumlah bagian tulang yang patah," jelasnya.

Menurut Walpon, keluarga korban mengaku ikhlas atas kematian Dippu yang dinilai meninggal karena hanyut terbawa arus sungai dan menolak perlakuan visum et repertum atas jasad korban yang penuh luka dan patah tulang yang diduga kuat disebabkan oleh benturan bebatuan sungai.

Pewarta: Rinto Aritonang

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018