Medan, (Antaranews Sumut) - PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk atau BRI Agro menargetkan bisa menghimpun Dana Pihak Ketiga atau DPk 2018 sebesar Rp17,5 triliun atau naik dari 2017 yang sebesar Rp12,4 triliun.

"Peningkatan DPK dan juga kredit sejalan dengan semakin meningkatnya kepercayaan nasabah terhadap BRI Agro,"ujar Direktur Utama BRI Agro, Agus Noorsanto di Medan, Kamis.

Dia mengatakan itu disela acara "gathering" BRI Agro dengan PT Perkebunan Nusantara dan "launching" Gebyar Kejutan Emas BRI Agro.

Menurut Agus yang didampingi Direktur Ebeneser Girsang, meski kinerja BRI Agro semakin membaik di usia yang ke -29, manajemen menilai perlu terus mengenalkan dan mendekatkan diri pada calon nasabah dan nasabah setia.

"Pengenalan dan pendekatan diri itu antara lain dilakukan seperti `gathering` dengan PT Perkebunan Nusantara yang selama ini juga memberi kontribusi besar dalam pertumbuhan kinerja BRI Agro yang bagus,"katanya.

? Sebagai bank yang memiliki visi sebagai bank komersial yang fokus pada sektor pertanian dalam mendukung pengembangan agribisnis di Indonesia, Bank Agro terus menjalin hubungan baik.

Serta meningkatkan sinergi yang menguntungkan dengan semua perusahaan termasuk PT Perkebunan Nusantara yang memiliki visi yang sama.

"Hasilnya cukup bagus karena kinerja BRI Agro terus membaik termasuk hingga di triwulan pertama 2018 meski perekonomian belum pulih sepenuhnya,"kata Agus.

DPK BRI Agro pada triwulan I 2018 meningkat 39,34 persen dari periode sama tahun 2017 atau menjadi Rp13,8 triliun.

Dengan pencapaian di triwulan I yang sudah Rp13,8 triliun, maka target DPK 2018 yang sebesar Rp17,5 triliun diyakini terlampaui dan bahkan melampaui.

Naiknya DPK dan kredit dengan kredit bermasalah atau NPL yang sangat kecil, maka perolehan laba BRI Agro juga terus meningkat dan 2018 diharapkan bisa mencapai Rp220 miliar.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018