Binjai, (Antaranews Sumut) - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Binjai, Sumatera Utara, meghimbau warga tidak mudah terprovokasi terhadap isu yang sedang berkembang terkait kejadian bom di gereja Surabaya serta penyerangan mako Brimob Depok beberapa waktu lalu.

Hal itu disampaikan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Binjai Ahmad Nasir, di Binjai, Rabu.

"Peristiwa yang terjadi tersebut tidak ada kaitannya dengan agama, ini adalah tindakan dari orang yang tidak bertanggung jawab. Seluruh pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) sangat mengutuk keras kejadian itu, karena merupakan tindakan yang sangat kejam," tegasnya.

Ahmad Nasir mengungkapkan dalam pertemuan rutin antar pengurus dimana pertemuan yang digelar merupakan rapat rutin FKUB, dirinya mengutarakan hubungan silaturahmi antara seluruh tokoh agama, etnis, masyarakat dan pemuda di Binjai terjalin dengan baik, meskipun begitu sikap waspada harus tetap dilakukan.

"Alhamdulillah hingga sekarang ini Binjai sangat kondusif, semoga keadaan ini dapat terus kita pertahankan," katanya.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Binjai Nasrullah Effendi mengatakan secara umum kehidupan umat beragama di daerah itu dalam keadaan yang tenteram dan damai, semangat kebersamaan ini harus terus kita jaga.

"Semua agama mengecam tindak kekerasan dalam bentuk apapun, kita berharap seluruh pemangku kepentingan di Binjai dapat terus membangun komunikasi melalui dialog lintas agama agar keselarasan dapat terus terjaga," ujarnya.

Sementara itu Penasehat FKUB Abdul Manan mengatakan melihat kondisi yang terjadi saat ini sangat dibutuhkan kewaspadaan dari semua pihak, baik TNI, Polri dan seluruh masyarakat, agar tercipta keadaan yang kondusif.

Disampaikannya sekarang ini tahun 2018 sampai 2019 merupakan tahun politik, maka sangat dibutuhkan kewaspadaan kita semua.

"Tokoh agama harus mampu mendeteksi kejadian sekecil apapun, jika terjadi gesekan di masyarakat harus disampaikan, agar bisa dicari solusi bersama," harapnya.

Pewarta: H.Imam Fauzi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018