Pematangsiantar (Antaranews Sumut) - Sedikitnya 300-an warga orang etnis Simalungun dari beberapa daerah dengan memakai pengenal dan pakaian adat berunjuk rasa di Gedung DPRD Kota Pematangsiantar, Senin.

Demo damai diawali aksi jalan kaki keliling kota dikawal aparat kepolisian sembari mengumandangkan tuntutan mereka.

Massa mendesak pimpinan dan anggota Dewan setempat membentuk Pansus untuk memberhentikan atau memakzulkan Hefriansyah dari jabatan sebagai kepala daerah.

Ketua Partuha Maujana Simalungun (PMS) Pematangsiantar, Minten Saragih menilai, walikota melalui tulisan di baliho HUT Ke 147 dan dalam pidato, melecehkan suku Simalungun.

Kata "pusaka" dianggap telah menghilangkan keberadaan suku dan budaya di Kota Pematangsiantar.

Sementara Kota Pematangsiantar katanya, merupakan tanah leluhur suku Simalungun selaku pembuka kampung dan sangat toleran dengan menerima suku lainnya memiliki tanah dan berusaha.

"Kami tidak ingin seorang pimpinan yang tidak beretika memimpin di sini," ujarnya.



 

Pewarta: Waristo

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018