Sochi (Antara/Reuters) - Rusia "jelas siap" untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 pada Juni dan Juli, kata presiden FIFA Gianni Infantino pada Kamis ketika negara itu melakukan persiapan-persiapan akhir untuk menyelenggarakan turnamen akbar tersebut.

Berbicara di depan Presiden Rusia Vladimir Putin dan pejabat-pejabat tinggi di Sochi, salah satu dari 11 kota yang akan menjadi tempat berlangsungnya Piala Dunia, Infantino mengatakan persiapan-persiapan untuk turnamen selama sebulan itu hampir selesai.

"Rusia jelas siap untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia, untuk merayakan festival-festival musim panas di negara yang indah ini," kata Infantino.

Infantino menambahi bahwa Rusia "99 persen (siap) karena hanya ada sedikit pekerjaan untuk dilakukan."

"Kami tentu tahu betapa pentingnya pekan-pekan terakhir untuk menyelesaikan elemen-elemen kecil yang masih belum lengkap," ucapnya.

Rusia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia dari 14 Juni sampai 15 Juli di 12 stadion yang tersebar di sejumlah kota termasuk Moskow, St Petersburg, dan Sochi, di mana mereka telah bekerja selama bertahun-tahun untuk membangun stadion-stadion baru dan infrastruktur transportasi untuk turnamen tersebut.

"Kami memahami tanggung jawab kami, kami memahami bahwa masih ada beberapa hal untuk dikerjakan... Semua berada sesuai rencana," kata Putin kepada Infantino pada pertemuan terpisah pada Kamis, sambil menambahi bahwa Rusia akan "menggunakan semua kekuatan" untuk memastikan turnamen itu memenuhi standar-standar tertinggi.

Baca juga: 37 ribu tiket piala dunia dibeli penggemar China

Rusia menghadapi sorotan menjelang turnamen, di mana mereka telah berjanji untuk menyelesaikan semua stadion tepat waktu dan memastikan keselamatan tim-tim dan para penggemarnya.

Negara ini telah mendapatkan keuntungan terkait turnamen ini dari segi ekonomi, yang pendapatannya meningkat pada tahun lalu setelah selama dua tahun mengalami penurunan karena sanksi-sanksi dari kubu Barat dan merosotnya harga minyak global.

Pada bulan lalu Wakil Perdana Menteri Rusia Arkady Dvorkovich mengatakan bahwa tidak akan terjadi peningkatan ekonomi terkini di Rusia tanpa investasi yang secara umum disebabkan karena persiapan-persiapan untuk turnamen.

Namun sepak bola Rusia juga menjadi sorotan untuk serangkaian insiden rasis, termasuk pada pertandingan persahabatan Rusia melawan Prancis pada Maret, meski negara ini telah berjanji untuk memerangi sikap diskriminasi pada acara-acara olahraga.

Rusia juga memiliki sejumlah kekhawatiran di lapangan hijau. Tim nasional mereka merupakan tim dengan peringkat terendah yang mengikuti Piala Dunia saat dilakukan pengundian grup pada Desember.

Pada tiga penampilan mereka sejak runtuhnya Uni Soviet, pada 1994, 2002, dan 2014, Rusia tidak pernah mampu mencapai fase gugur.

Pada Kamis Putin memberikan pesan kepada tim nasionalnya, meminta para pemain untuk memberikan segalanya.

"Kami semua berharap bahwa para pemain kami akan tampil total pada pertandingan, akan memberikan diri seutuhnya," ucapnya "Dan yang paling penting, bahwa mereka brmain dengan sepak bola bertekad kuat, tanpa kompromi yang dinilai dan dicintai para penggemar."
(H-RF)

Pewarta: -

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018