Pematangsiantar (Antaranews Sumut)  - Ratusan massa tergabung dalam Gerakan Kebangkitan Simalungun Bersatu (GKSB), Kamis, mendesak DPRD Pematangsiantar, Sumatera utara, memecat Walikota setempat, Hefriansyah.

Tuntutan pemakzulan di depan kantor walikota dan gedung dewan itu atas kebijakan kepala daerah yang dinilai tidak menghargai etnis Simalungun sebagai pemilik leluhur dan budaya kota setempat. 

Warga etnis Simalungun  yang berunjuk rasa dengan mengenakan kain putih di kepala menilai sejumlah kebijakan Walikota Hefriansyah seperti penempatan pejabat yang sangat minim jumlahnya dari kalangan etnis Simalungun.

Rado Damanik dalam orasi menyebutkan, minimnya penempatan pejabat dari kalangan etnis Simalungun, permohonan pembangunan Tugu Raja Siantar Sangnaualuh yang sudah 10 tahun disampaikan.

"Sampai saat ini belum direalisasikan, sementara Tugu Becak dibangun dalam waktu singkat di pusat kota," sebutnya. 

Pada peringatan HUT Kota Pematangsiantar, gambar rumah adat Simalungun dibuat kecil dengan dikelilingi tujuh adat dan budaya suku lain.

Aksi tersebut tidak mendapat tanggapan dari pihak Eksekutif, sementara anggota DPRD berjanji menyampaikan aspirasi kepada pimpinan Dewan. 

"Aspirasi kami terima dan segera kami tindaklanjuti," kata anggota Komisi I, Frans Bungaran Sitanggang didamlingi Hotmaulina Malau. ***2***

Pewarta: Waristo

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018