Tarutung (Antaranews Sumut) - Perusahaan daerah air minum Mual Natio mendampingi Rahmat, koordinator konsultan yang ditunjuk Kemen PUPR dalam melakukan survei sasaran program hibah air yang merupakan masyarakat berpenghasilan rendah di Tapanuli Utara.

"Hingga April 2018, pelaksanaan survei masih dilakukan untuk ketepatan sasaran program," ungkap Direktur utama PDAM Mual Natio, Lamtagon Manalu, Sabtu.

Dalam pelaksanaan survei, keberadaan rumah tangga sasaran yang harus memenuhi syarat MBR, menjadi salah satu hal pokok yang ditekankan demi ketepatan sasaran program.

"Kita mengajukan sejumlah 2.500 calon pelanggan dalam program ini. Namun, berdasarkan hasil verifikasi kementerian, hanya diakomodir sebanyak 1.375 calon pelanggan sesuai alokasi yang diberikan untuk Taput," jelasnya.

Lamtagon yang didampingi Kabag langganan, Jefri Simorangkir mengungkapkan, dalam pelaksanaan survei yang langsung dipimpin oleh konsultan Kemen PUPR, kesimpulan layak tidaknya rumah tangga sasaran sebagai penerima bantuan program merupakan keputusan final pihak kementerian.

Disebutkan, dalam penerapan program hibah ini, nilai pembiayaan yang ditampung dalam program sambungan rumah bantuan kementerian merupakan bukti nyata kepedulian pemerintah, utamanya sebagai hasil upaya Bupati Nikson Nababan dalam menyediakan air bersih bagi masyarakat.

"Untuk setiap sambungan, kita subsidi sebesar kurang lebih Rp.1,5 juta dari besaran pembiayaan normal sebesar Rp.1.815.000," ujarnya.

Sehingga, dalam realisasi program yang saat ini masih dalam tahap pendataan, setiap rumah tangga MBR hanya akan dikenakan biaya pemasangan senilai Rp.350.000 saja.

Pewarta: Rinto Aritonang

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018