Medan  (Antaranews Sumut) - Perum Bulog Divre Sumatera Utara sudah membeli atau menyerap 1.400 ton beras petani dari target sepanjang 2018 sebanyak 20.000 ton.

"Bulog terus melakukan `jemput bola` untuk bisa merealisasikan penyerapan beras petani yang sebanyak 20.000 ton," kata Kepala Bulog Divre Sumut Benhur Ngkaimi di Medan, Kamis.

Pembelian beras petani dilakukan Bulog untuk mendukung ketersediaan bahan pangan utama secara nasional, termasuk mengejar target mandiri dalam memenuhi kebutuhan bahan pangan lokal.

Pembelian beras petani itu juga untuk membantu menjaga harga jual komoditas itu.

Baca juga: Bulog Sumut gelar gerakan stabilisasi harga pangan

"Bulog menargetkan dalam semester 1 sudah bisa merealisasikan pembelian beras petani sebanyak 10.000-15.000 ton dari target 2018 yang sebanyak 20.000 ton," ujar Benhur Ngkaimi.

Dia menjelaskan, Bulog sudah melakukan pembelian beras lokal tersebut mulai 4 Januari dengan jumlah sebanyak 2,4 ton.

"Pembelian beras lokal di Sumut yang tercatat pertama kali secara nasional di 2018 itu diharapkan terus meningkat," ujarnya.

Harga beli beras petani mengacu pada harga pembelian pemerintah (HPP) yang ditetapkan sebesar Rp7.300 per kg atau dengan harga komersial atau lebih tinggi dari HPP

Untuk beras Public Service Obligation (PSO), Bulog membeli sesuai harga HPP atau hingga Rp8.700 per kg dan untuk beras komersial Rp10.000-an per kg dari harga eceran tertinggi (HET) untuk beras jenis premium Rp13.300 per kg.

Benhur mengakui harga beras di pasar Sumut masih di atas HET sebesar Rp9.950 per kg sehingga Bulog terus.melakukan gerakan stabilisasi harga pangan.

Beras yang diluncurkan pada gerakan stabilisasi harga pangan itu antara lain bersumber dari beras petani yang dibeli Bulog dan eks impor.



(T.E016/B/N002/N002) 29-03-2018 08:57:11

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018