Padangsidimpuan (Antaranews Sumut) - Ketidakmampuan dinas yang membidangi sampah di Kota Padangsidimpuan membuat Kota Padangsidimpuan layak mendapatkan predikat kota tumpukkan sampah.
"Dinas Lingkungan Hidup, Pemkot Padangsidimpuan dinilai tidak mampu mengurus permasalahan sampah di beberapa titik penampungan sampah yang tersedia, pungkas Erik Astrada Nasution, selaku pecinta Kota Padangsidimpuan, Selasa.
Ini jelas ketidak mampuan dinas terkait melakukan upaya dalam pengangkutan sampah dibeberapa titik yang ada di seputaran Kota Padangsidimpuan, jelas ini merugikan masyarakat yang ingin hidup pola sehat.
Bagaimana hidup sehat jika sampah saja berserakan di jalan protokol dan beberapa titik yang ada di depan layanan pendidikan seperti sekolah.
Memang tidak bisa pungkiri saat ini Pemkot Padangsidimpuan sedang dilanda masalah lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah yang menghasilkan 8 hingga 10 ton per hari nya tidak dapat lagi bisa dimanfaatkan, akan tetapi dinas terkait segera mencari solusi yang cepat jangan sampai sampah - sampah di beberapa titik yang ada di padangsidimpuan menggunung dan menjadi penyebaran penyakit ditengah - tengah masyarakat.
Sementara itu, Hildawati penduduk Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, menyayangkan lambannya petugas mengupayakan kondisi sampah yang menumpuk di depan rumah dan di depan gang masuk ke perumahan, padahal adanya retribusi pengutipan jasa angkut sampah tapi mengapa seperti ini jadinya, ucapnya dengan nada kecewa.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
"Dinas Lingkungan Hidup, Pemkot Padangsidimpuan dinilai tidak mampu mengurus permasalahan sampah di beberapa titik penampungan sampah yang tersedia, pungkas Erik Astrada Nasution, selaku pecinta Kota Padangsidimpuan, Selasa.
Ini jelas ketidak mampuan dinas terkait melakukan upaya dalam pengangkutan sampah dibeberapa titik yang ada di seputaran Kota Padangsidimpuan, jelas ini merugikan masyarakat yang ingin hidup pola sehat.
Bagaimana hidup sehat jika sampah saja berserakan di jalan protokol dan beberapa titik yang ada di depan layanan pendidikan seperti sekolah.
Memang tidak bisa pungkiri saat ini Pemkot Padangsidimpuan sedang dilanda masalah lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah yang menghasilkan 8 hingga 10 ton per hari nya tidak dapat lagi bisa dimanfaatkan, akan tetapi dinas terkait segera mencari solusi yang cepat jangan sampai sampah - sampah di beberapa titik yang ada di padangsidimpuan menggunung dan menjadi penyebaran penyakit ditengah - tengah masyarakat.
Sementara itu, Hildawati penduduk Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, menyayangkan lambannya petugas mengupayakan kondisi sampah yang menumpuk di depan rumah dan di depan gang masuk ke perumahan, padahal adanya retribusi pengutipan jasa angkut sampah tapi mengapa seperti ini jadinya, ucapnya dengan nada kecewa.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018