Medan (Antaranews Sumut) -Manajemen Asian Agri mengingatkan pentingnya teknik yang tepat untuk meningkatkan produktivitas dan mutu kelapa sawit yang berkesinambungan.

"Asian Agri merasa terpanggil untuk mendorong peningkatan produksi kelapa sawit nasional secara optimal dan berkelanjutan,^ ujar Head of Agronomy Department di Asian Agri R&D Centre Bahilang, Sumut , Abdul Aziz di Medan, Sabtu.

Menurut dia, teknik itu sudah dijabarkan Asian Agri dalam Seminar Nasional bertajuk Kiat Sukses Replanting dan Meningkatkan Produktivitas Kelapa Sawit Secara Berkelanjutan di Jakarta, 22 Februari.

Acara yang antara lain membagikan pengetahuan teknis mengenai pemupukan yang tepat untuk merealisasikan potensi produksi kelapa sawit itu dihadiri berbagai pemangku kepentingan di industri kelapa sawit.

Menurut Abdu Aziz, tingginya permintaan terhadap berbagai produk olahan berbahan dasar kelapa sawit dari dalam maupun luar negeri harus dapat ditanggapi secara positif oleh seluruh pelaku usaha. 

Tahun 2017, kata dia, ekspor kelapa sawit naik sebesar 23 persen atau 31,07 juta ton dari tahun 2016 yang sekitar 25,11 juta ton.

Dia menjelaskan, dengan lahan perkebunan kelapa sawit yang terbentang luas dan prinsip tidak memperluas lahan baru, para pelaku industri kelapa sawit nasional didorong untuk meningkatkan produktivitas perkebunan di lahan yang ada saat ini. 

Apalagi selama inipun luas lahan perkebunan masih berbanding terbalik dengan hasil produksi yang masih tergolong minim. 

“Untuk mengoptimalkan produksi kelapa sawit, maka intensifikasi dapat menjadi jawaban atas permasalahan tersebut,” kata Aziz.

Aziz menjelaskan, beberapa hal penting dalam program intensifikasi yang dilakukan Asian Agri misalnya termasuk pemilihan material tanaman unggul untuk kebun kelapa sawit, jenis dan aplikasi pemupukan yang efektif. 

Kualitas dan konsistensi pemupukan tanaman, ujar dia menjadi faktor yang sangat menentukan peningkatan produksi kelapa sawit, karena proses pemupukan menyediakan unsur hara sebagai nutrisi yang dibutuhkan tanaman.

Nutrisi yang cukup akan mendorong pertumbuhan tanaman yang sehat dan tahan terhadap hama dan penyakit, serta dapat memproduksi Tandan Buah Segar (TBS) dengan kandungan minyak yang tinggi.
 
Aziz menegaskan bahwa produktivitas tanaman kelapa sawit yang optimal juga sangat dipengaruhi oleh pemilihan bibit yang tepat. 

“Saat ini terdapat banyak bibit kelapa sawit yang dijual di pasar dan dapat diperoleh para petani maupun perusahaan dengan berbagai kelebihan yang ditawarkan," katanya.

Asian Agri sendiri memproduksi bibit unggul Topaz untuk mendukung produktivitas perkebunan kelapa sawit. 

"Asian Agri juga terus mengingatkan para petani untuk cermat dalam membeli bibit kelapa sawit dengan memastikan sumber resmi sehingga memperoleh jaminan keaslian dan kualitas,katanya.

Selain mendukung produktivitas di perkebunan milik perusahaan, manfaat bibit kelapa sawit Topaz yang mampu berproduksi di atas rata-rata sejak panen pertama juga sudah dirasakan oleh para petani mitra. 

“Bibit kelapa sawit Topaz mampu menghasilkan TBS dan minyak sawit mentah dengan jumlah di atas rata-rata, sehingga memberikan keuntungan bagi petani maupun perusahaan dengan jumlah lahan yang sama namun dengan hasil produksi yang lebih tinggi,” ujar Aziz.

Tidak hanya menghasilkan buah dan minyak yang tinggi, bibit Topaz juga mampu beradaptasi dengan baik di tanah marjinal dan memiliki pertumbuhan meninggi yang lambat, yang mana hal ini baik bagi tanaman kelapa sawit.

Bibit kelapa sawit Topaz resmi dijual di pasaran sejak tahun 2004 sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian RI no. 57, 58, 59 dan 60/KPTS/SR.120/1/2004. 

Bibit itu juga telah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2008 (TUV NORD) Sistem Manajemen Mutu dan ISO 14001:2004 (SGS) Manajemen Lingkungan.

Baca juga: Asian Agri peduli pendidikan

Aziz mengatakan bahwa bibit Topaz sempat menarik perhatian Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada acara Trade Expo Indonesia 2017 saat mengunjungi stan Asian Agri dan melihat TBS hasil bibit Topaz yang memiliki ukuran lebih besar dibanding buah sawit pada umumnya.

Dalam tataran mikro, pemanfaatan bibit Topaz dapat memberikan hasil produksi dan keuntungan yang lebih kepada para pekebun sawit khususnya petani. 

Di lingkup makro, Asian Agri berharap dapat mendukung peningkatan produksi kelapa sawit nasional untuk mengukuhkan posisi Indonesia sebagai produsen kelapa sawit nasional terbesar di dunia.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018