Medan (Antaranews Sumut) - Standard Chartered Bank menggelar seminar Wealth-on-Wealth atau WOW untuk memberi edukasi kepada nasabah di Medan agar bisa memilih investasi tepat di tahun 2018 yang dinilai sebagai era momentum perbaikan ekonomi.

"Seminar Wow tiap tahun diberikan sebagai komitmen manajemen untuk.meningkatkan layanan kepada nasabah," ujar Chief Executive Officer Standard Chartered Bank, Rino Donose poetro di Medan, Kamis.

Penyelenggaraan seminar WoW tahun ini sudah ke-14 dan selalu dinanti- nanti nasabah.

Seminar dengan tema Indonesia 2018: Building Upon a Strong Base itu dihadiri ratusan nasabah prioritas Standar Charted di Medan yang terus bertambah setiap tahun.

Penyelenggaraan WOW 2018, Standard Chartered didukung oleh beberapa mitra PT
Prudential Life Assurance, PT Ashmore Asset Management Indonesia, PT Bahana TCW Investment
 
Menurut dia, Standar Charted sendiri terus membuat dan menawarkan produk- produk investasi yang inovatif untuk dapat memenuhi kebutuhan berinvestasi bagi nasabah. 

Kepercayaan nasabah juga semakin meningkar antara lain yang ditandai dengan meningkatnya dana pihak ketiga dan juga kredit.

Tahun 2017, kredit Standard Chartered naik 9 persen dan pada tahun 2018 diperkirakan bisa 12 persen dengan terbesar ke korporate dan komersial.

Adapun pertumbuhan bisnis Wealth Management diperkirakan dapat meningkat sebesar 20 persen.

"Manajemen tetap menjaga kepercayaan nasabah dengan membuat berbagai produk layanan yang lebih inovatif, memberi edukasi hingga pelayanan yang lebih maksimal seperti penerapan digitalisasi untuk akses ke produk-produk, ujar Rino.

Chief Economist, Standard Chartered Bank Indonesia, Aldian Taloputra yang menjadi nara sumber di seminar itu mengungkapkan meski ada pilkada serentak dan mendekati Pemilihan Presiden di 2019, tahun 2018 dinilai tahun yang bagus untuk berinvestasi.

Tahun 2018, kata dia, adalah tahun momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia maupun global.

Baiknya perekonomian Indonesia di 2018 mengacu pada membaiknya 
pasar finansial global yang membawa pengaruh terhadap situasi ekonomi nasional.

"Mesk ada pilkada dan menjelang Pilpres, perekonomian Indonesia yang sudah membaik sejak 2016 dinilai tidak terpengaruh besar dengan politik," katanya.

Dengan fundamental yang kuat, Produk Domestik Bruto nasional di tahun 2018 diprediksi akan terus bertumbuh.

Kinerja ekonomi Indonesia diprediksi semakin membaik dengan pulihnya konsumsi rumah tangga dan peningkatan belanja pemerintah.

Kurs Rupiah juga dipredi stabil yang didoromg adanya perbaikan neraca pembayaran.

Pertumbuhan ekonomi nasional 2018 diperkirakan mencapai 5,2 persen

Pada 2018, ujar Aldian, konsumsi swasta dan investasi akan.meningkat sehingga mendorong perekonomian.
 
Dengan melihat peluang dan landasan yang kuat tersebut, maka nasabah dinilai tepat berinvestasi di tahun ini.***3***

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018