Padangsidimpuan (Antaranews Sumut) - Pasangan calon wali kota/wakil wali kota Padangsidimpuan Isnandar - Ali Pada akan menggandeng perguruan tinggi dalam kebijakan pembangunan daerah.
"Bila di amanahkan menjadi wali kota 2018-2023 itu akan kita lakoni,"ujar calon wali kota bernomor urut satu 1 Muhammad Isnandar Nasution di Padangsidimpuan, Selasa.
Menurut dia, masukan akademisi nantinya akan dibuat sebagai acuan membangun daerah itu. Mengingat perguruan tinggi tempat orang-orang yang memiiki sumber daya manusia yang hebat.
"Koordinasi pemikiran antara konsep pemerintah-perguruan tinggi cukup dibutuhkan untuk menjawab tantangan zaman kedepan,"katanya.
Bahkan, pasangan dengan jargon BERES (berbudaya, relegius dan sejahtera) dalam konsep membangunan setuju dengan konsep perubahan dan pemerataan.
"Jauhkan perbedaan, mari bersatu dan satukan hati demi kemajuan Padangsidimpuan kearah yang lebih baik. Kita satu sama-sama bangsa Indonesia,"katanya.
Ia menyatakan menjadi pemimpin bukan mudah dan gampang akan tetapi diperlukan keikhlasan dan ketulusan. "Tak semua orang bisa menjadi pemimpin,"sebutnya.
Pemimpin punya tanggung jawab besar, ia harus mampu mengayomi bukan malah diayomi dan meladeni keinginan masyarakat dan bukan diladeni masyarakat.
"Kalau daerah (kota ) lainnya dapat maju di Sumatera Utara misalnya, why not? dengan Padangsidimpuan yang menyimpan berbagai potensi yang dapat mensejahterakan warganya,"sebutnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
"Bila di amanahkan menjadi wali kota 2018-2023 itu akan kita lakoni,"ujar calon wali kota bernomor urut satu 1 Muhammad Isnandar Nasution di Padangsidimpuan, Selasa.
Menurut dia, masukan akademisi nantinya akan dibuat sebagai acuan membangun daerah itu. Mengingat perguruan tinggi tempat orang-orang yang memiiki sumber daya manusia yang hebat.
"Koordinasi pemikiran antara konsep pemerintah-perguruan tinggi cukup dibutuhkan untuk menjawab tantangan zaman kedepan,"katanya.
Bahkan, pasangan dengan jargon BERES (berbudaya, relegius dan sejahtera) dalam konsep membangunan setuju dengan konsep perubahan dan pemerataan.
"Jauhkan perbedaan, mari bersatu dan satukan hati demi kemajuan Padangsidimpuan kearah yang lebih baik. Kita satu sama-sama bangsa Indonesia,"katanya.
Ia menyatakan menjadi pemimpin bukan mudah dan gampang akan tetapi diperlukan keikhlasan dan ketulusan. "Tak semua orang bisa menjadi pemimpin,"sebutnya.
Pemimpin punya tanggung jawab besar, ia harus mampu mengayomi bukan malah diayomi dan meladeni keinginan masyarakat dan bukan diladeni masyarakat.
"Kalau daerah (kota ) lainnya dapat maju di Sumatera Utara misalnya, why not? dengan Padangsidimpuan yang menyimpan berbagai potensi yang dapat mensejahterakan warganya,"sebutnya.
Editor : Akung
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018