Aekkanopan (Antaranews Sumut) - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Labuhanbatu Utara hingga sekarang masih menggunakan server lama. Selain itu, status server yang dipakai sejak 2010 itu juga masih pinjam pakai dari Pusat.

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Dukcapil Labura Drs Adi Winarto didampingi Kabid Kependudukan Irsan Munthe SH yang ditemui di ruang kerjanya, Senin. "Memang server kita terkadang bermasalah karena sudah digunakan sejak 2010," kata Adi Winarto.

Jika jaringan dan server tidak bermasalah, proses pembuatan KTP elektronik dan lainnya dapat dilaksanakan dengan cepat. Dan ia juga secara tegas mengingatkan jajaran pegawai di Disdukcapil tidak meminta imbalan apapun dari masyarakat yang berurusan di instansi itu.

Jadi menurutnya tidak ada kesengajaan menunda atau memperlambat proses pengurusan berbagai dokumen. "Tapi kalau pas proses jaringan bermasalah, kita memang angkat tangan. Karena itu di luar kemampuan kita," jelas mantan Kaban Kesbangpol Labura itu.

Dicontohkannya, pernah ada dua orang kakak beradik sama-sama merekam e-KTP. Proses sang kakak berjalan lancar. Tapi tiba giliran sang adik, jaringan bermasalah. "Akibatnya, walau proses hampi bersamaan, tapi hasil berbeda," sebut mantan Camat Kualuhhulu itu.

Ia juga menyatakan, problema server bukan hanya dialami Labura. Sejumlah daerah lain juga mengalami nasib serupa. Dan hal itu selalu disampaikan kabupaten/kota ke Dirjen Capil di Jakarta.

Kabid Kependudukan Irsan Munthe menambahkan, pihaknya serba sulit karena server yang digunakan berstatus pinjam pakai. "Kalau kita ajukan biaya perawatan, itu nanti bisa melanggar aturan," katanya mengenai salah satu problema yang dihadapi.

Beberapa waktu lalu ada server yang rusak karena disambar petir. Selanjutnya alat tersebut dikirim ke Jakarta untuk diperbaiki. Namun sayangnya hingga kini peralatan tersebut belum dikembalikan ke Labura, terangnya.

"Daerah kita masuk dalam kawasan lintasan petir. Jadi kalau sudah musim penghujan seperti pada Bulan Desember, kita jantungan karena khawatir tersambar petir," terang Irsan.

Salah satu upaya yang dilakukan Disdukcapil adalah dengan mengajukan anggaran pembelian server. Diharapkan peralatan itu dapat dibeli sehingga apa yang menjadi keluhan masyarakat dapat teratasi.

Pewarta: Sukardi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018