Panyabungan (Antaranews Sumut) - Pelaksanaan pilkada serentak 2018 dinilai memiliki aspek nilai kerawanan yang tinggi dan kompleks karena terdapat kerawanan konflik horizontal dan kerawanan konfilk vertikal.

"Pelaksanaan pilkada serentak 2018 memiliki aspek dan nilai kerawanan yang tinggi dan kompleks karena terdapat kerawanan konflik horizontal dan kerawanan konfilk vertikal," kata Kapolres Mandailing Natal," kata Kapolres Mandailing Natal,Akbp, Martri Sonny, S.IK,M.H pada kegiatan simulasi Sispam kota Pilkada 2018 di tapian Sirisiri Syariah, Aek Godang Panyabungan, Kamis, 15/2.

Ia mengatakan, antisipasi provokatif yang menggunakan entitas bangsa seperti sikap intoleransi dan penyebar kebencian dengan menggunakan media sosial ditengah-tengah masyarakat harus disikapi karena dapat mengakibatkan konflik ditengah-tengah masyarakat.

Atas hal itu kepada para perwira-perwira polisi diminta untuk melakukan segala tahapan manajemen dan tahapan pelaksanaan kegiatan dengan baik seperti proses perencanaan pengorganisasian suatu kegiatan pelaksanaan serta pengendalian.

"Kepada seluruh personil saya berpesan agar melaksanakan tugas dan tanggung jawab pengamanan ini dengan penuh rasa tanggung jawab, ikhlas dengan penuh keyakinan dan pemikiran positif," katanya.
Disebutkannya, TNI-Polri dan aparatur pemerintahan dalam hal ini juga diharapkan untuk dapat menunjukkan kemampuannya didalam pengamanan pilkada ini sesuai dengan harapan masyarakat agar penyelenggaraan pilkada 2018 di Mandailing Natal berjalan dengan baik, aman dan lancar.

"Untuk mewujudkan harapan masyarakat, bahwa kita mampu menjaga situasi dan kondisi penyelenggaran pilkada 2018 di Mandailing Natal dengan baik, aman dan lancar mari kita tunjukkan kemampuan kita dengan penuh tanggung jawab," sebut Kapolres.

Pewarta: Holik

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018