Sibolga (Antaranews Sumut)- Pasca ditemukannya sesosok mayat laki-laki yang diakui keluarga ABK Mega Top III sebagai anggotanya keluarganya, membuat tim SAR mengerahkan kekuatan penuh untuk melakukan penyisiran dan pencarian.

Hal itu disampaikan langsung oleh Direktur Operasi Basarnas, Brigjen (Mar) Bambang Suryo Aji yang turun langsung dari Jakarta bersama dengan Kasubdit Standarisasi Operasi Basarnas, Rochmali, SE dan Kepala SAR Medan Budiawan, S.Sos.

Bambang menegaskan , dengan adanya penemuan mayat tersebut walaupun belum bisa dipastikan itu jenazah ABK dari Mega Top III karena harus menunggu hasil DVI Polda Sumut,  Tim SAR akan mengerahkan kekuatan penuh dengan melibatkan tiga Basarnas mulai dari Basarnas Aceh, Medan, dan Mentawai, ditambah lagi pencarian dari udara menggunakan pesawat heli milik TNI-AL yang sudah mendarat di Bandara FL Tobing Pinangsori.

“Untuk itu kami meminta kepada keluarga ABK agar bersabar dan terus berdoa agar upaya pencarian yang akan dilakukan dapat berjalan dengan baik, dan membuahkan hasil. Dan saya berharap, apapun hasil dari pencarian itu keluarga harus iklas,”katanya saat bertemu langsung dengan keluarga ABK Mega Top III di Aula Lanal Sibolga bersama dengan Jamil Zeb Tumory selaku Wakil Ketua DPRD Sibolga yang cukup getol mendampingi kasus ini.

Keluarga ABK meminta kepada Basarnas, agar benar-benar bekerja dengan tulus hati tanpa berdalih. Karena kejadian yang sudah lalu itu menjadi pelajaran bagi kami keluarga ABK yang nasibnya terkatung-katung karena tidak ada kepastian.

“Ini menjadi pertimbangan buat bapak Bambang Suryo Aji yang datang dari Basarnas pusat. Ketika nelayan pompong menemukan mayat di laut Nias Utara, kami sudah meminta kepada Basarnas Sibolga agar menurunkan kapalnya mejumput mayat ke Nias. Namun berbagai alasan disampaikan Basarnas Sibolga dan Basarnas Medan sehingga tidak mau menjemput mayat itu sampai dua hari di tengah laut. Karena Basarnas tidak mau menjemput, akhirnya kapal nelayanlah yang menjemput mayat itu ke tengah laut dengan berbagai tantangan dan biaya. Untuk itu pak Jenderal, kami memohon, agar benar-benar apa yang ditegaskan bapak Jenderal jangan hanya dimulut saja. Dan kami juga meminta agar pulau-pulua disisir, siapa tahu keluarga kami itu terdampar di pulau apk,”kata Fitri, isteri salah seorang ABK Mega Top III yang hilang.

Menanggapi hal itu, Bambang Suryo Aji meminta agar semua pihak ikut terlibat untuk melakukan pencarian, termasuk para nelayan dan jua HNSI.
“Informasi yang disampaikan Ibu Fitri menjadi masukan kepada kami, hanya saja kami dalam melakukan gerakan pencarian harus tetap bersandar kepada SOP, agar tidak menyalahi aturan dan demi keselamatan anggota. Saya sendiri memang yang memerintahkan pada saat itu agar kapal kita jangan bergerak, karena kondisi sudah malam dan juga kondisi cuaca tidak mengijinkan dengan jarak tempuh hampir 15 jam menuju loksi penemuan mayat. Walaupun demikian masukan dari ibu tadi menjadi sangat penting buat kami,”ucapnya.

Sementara itu Wakil Ketua DPRD Sibolga, Jamil Zeb Tumory didampingi Andre Malau dari tim Aktivis Kemanusiaan menyampaikan, bahwa kehadiran Jenderal Bambang Suryo menjadi semangat bagi keluarga ABK dan dirinya. Ia berkeyakinan dengan turunya sang Jenderal akan memaksimalkan pekerjaan pencarian ABK dan tidak ada lagi main-main seperti sebelumnya, karena ini menyangkut nyawa manusia, harap Jamil.

Pewarta: Jason Gultom

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018