Tanjungbalai (Antaranews Sumut) - Komite Nasional Pemuda Indonesia Kota Tanjungbalai mengapresiasi kebijakan pemerintah daerah setempat dalam upaya meningkatkan ABPD 2018 sebesar Rp831 miliar, bertambah sebesar Rp205 miliar dari nota yang diajukan ke legeslatif sebesar Rp684 miliar.
 
Ketua DPD KNPI Tanjungbalai Mahyaruddin Salim di Tanjungbalai, Kamis, mengatakan, walau pun sumber penambahan alokasi APBD itu dari pinjaman daerah ke pemerintah pusat dan dari sisa lebih penggunaan anggaran (silpa) tahun angaran 2017, jika dikelola dengan baik pasti akan bermanfaat untuk pembangunan daerah.

Pihaknya mengimbau kepada Pemkot Tanjungbalai untuk melibatkan semua stakholder baik dalam penggunaan mau pun pengawasan realisasi anggaran termasuk elemen pemuda di daerah ini.

"Kami siap dilibatkan sekaligus mengawasi penggunaan anggaran tersebut agar tepat sasaran untuk mewujudkan Tanjungbalai Bersih dari oknum-oknum yang bisa merusak Visi dan Misi Wali Kota," kata Mahyaruddin.

Menurut dia, efek dari kebijakan mengajukan pinjaman itu pasti akan menjadi beban daerah, warga dan generasi akan datang juga otomatis terlibat menanggung hutang yang entah berapa tahun kedepan bisa dilunasi.

Agar tidak menjadi polemik di tengah-tengah masyarakat, maka 
Wali Kota dan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait harus menjabarkan secara keseluruhan kepada seluruh elemen masyarakat terkait peruntukan dana pinjaman sebesar Rp130 miliar tersebut.

"Wali Kota juga disarankan agar berhati-hati dengan "angin sorga" atau bisikan manis dari oknum yang coba mengeruk keuntungan pribadi namun akibatnya bisa menjurumuskan pemerintah daerah," ujar Mahyaruddin Salim.
 
Sebagaimana diinformasikan, APBD Tanjungbalai 2018 meningkat sebesar Rp205 miliar dari rancangan awal Rp684 miliar menjadi Rp831. Anggran ini sudah disetujui DPRD setempat walaupun ajuan pinjaman daerah itu belum dilengakapi payung hukum berupa Peraturan Daerah.

Pewarta: Yan Aswika

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018