Medan (Antaranews Sumut) - Manajemen PT Kereta Api Indonesia atau KAI Divre Sumatera Utara pada 2018 menargetkan bisa mengangkut barang 974.790 ton dari 776 088 ton di tahun 2017 dengan barang terbanyak masih tetap berupa minyak sawit mentah/crude palm oil.

"Target volume barang itu diyakini tercapai karena KAI sudah melakukan kerja sama dengan beberapa perusahaan yang beroperasi di KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Sei Mangkei," ujar Manager Humas PT KAI Sumut, Sapto Hartoyo di Medan, Selasa.

Kenaikan angkutan barang itu semakin diyakini meningkat karena akan beroperasinya kereta api barang dari Sei Mangkei - Pelabuhan Kualatanjung - Sei Mengkei yang dijadwalkan mulai Maret 2018.

Adapun barang terbanyak yang diangkut, ujar Sapto diperkirakan masih berupa CPO dan produk turunannya karena ekspor terbesar Sumut masih dari komoditas tersebut.

Menurut Sapto, dengan meningkatnya terus barang yang diangkut, maka kontribusi angkutan barang itu diharapkan bisa semakin besar dalam pendapatan KAI Sumut.

Selama ini, katanya, pendapatan KAI Sumut terbesar masih bersumber dari angkutan penumpang atau 60 persen.

"Targetnya, pendapatan angkutan barang bisa lebih atau minimal sama dengan penumpang mengingat potensi barang yang diangkut di Sumut cukup besar," katanya.

Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Sumatera bagian utara atau Sumbagut, Amanna Gappa, menyebutkan, jalur kereta api yang dibangun dari Pelabuhan Kuala Tanjung hingga ke KEK Sei Mangkei sepanjang 21 kilometer itu memang diharapkan bisa dioperasikan di Maret 2018 sejalan dengan beroperasinya Pelabuhan Kuala Tanjung.

Menurut dia, dengan adanya pembangunan jalur kreta api itu memang akan berpotensi menambah volume angkutan barang kereta api.***3***

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018