Tanjungbalai (Antaranews Sumut) - Penambahan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Tanjungbalai tahun anggaran 2018 diproyeksikan sebesar Rp205 miliar bersumber dari pinjaman daerah ke Kementerian Keuangan dan dari sisa lebih penggunaan anggaran atau silpa tahun anggaran 2017.

Ketua DPRD Tanjungbalai Bambang Harianto di Tanjungbalai, Selasa, mengatakan, rencana pinjaman daerah sebesar Rp116 miliar telah diketahui pihaknya, namun terkait peruntukannya masih akan dibahas kemudian ditetapkan melalui Peraturan Daerah atau Perda.

"Pinjaman pemkot ke Kemenkeu atas rekomendasi Kementerian Dalam Negeri itu sedang dalam proses sesuai ketentuan yang berlaku. Sebagai payung hukum, maka akan dibuat Perda yang mengatur peruntukan dan sumber biaya pelunasan pinjaman itu," katanya.

Kepala Bagian Protokoler dan Humas setdakot Tanjungbalai Nurmalini Marpaung menjelaskan, pinjaman daerah yang belum terealisasi tersebut rencananya akan dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur yang dianggap prioritas dan bisa menghasilkan Pendapatan Asli Daerah/PAD.

"Infrastruktur tersebut diantaranya melanjutkan pembangunan jalan lingkar utara dan rumah sakit, dengan harapan kedua fasilitas umum ini bisa memacu pertumbuhan PAD," ujarnya di Balai Kota.

 Setelah melalui pembahasan oleh badan anggaran legeslatif bersama tim anggaran eksekutif dan Organisasi Perangkat Daerah dijajaran Pemkot Tanjungbalai, proyeksi ABPD 2018 itu menjadi Rp831 Miliar atau bertambah sebesar Rp205 Miliar dari Rancangan APBD sebesar Rp684 Miliar.

Pewarta: Yan Aswika

Editor : Suparmono


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018