Padangsidimpuan (Antaranews Sumut)- Calon Walikota Padangsidimpuan Rusydi Nasution menginginkan lubuk larangan sebagai "local wisdom" yang harus dijaga dan dilestarikan dibeberapa wilayah.  

Lubuk larangan merupakan "Local Wisdom" yang ada di Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) dan bagian dari Lokal Wisdom se Nusantara termasud Kota Padangsidimpuan, perlu diketahui lubuk larangan itu merupakan sebuah konsep pengelolaan sungai yang berbasis pada kearifan ekokultur. Yakni kearifan budaya yang berbasis ekologi. Gagasan ini telah berlangsung turun-temurun dan menyebar hampir di semua sungai yang ada di Kota Padangsidimpuan, ucap Rusydi Nasution. 

Rusydi Nasution yang melepaskan ikan ke lubuk larangan diwilayah Kelurahan Tanobato, Kecamatan Padangsidimpuan Utara mengacu pada Konsep program mereka yaitu Lubuk Larangan yang Asri terjaga sehingga lestari. 

Di Indonesia, konsep Lubuk Larangan ini tidak hanya ada di Padangsidimpuan saja se Tabagsel juga ada konsep ini juga yang dapat ditemukan di sejumlah wilayah yang ada di Kota Padangsidimpuan, Masyarakat yang berada di desa nantinya dapat menjadikan konsep Lubuk Larangan ini sebagai bagian dari kebudayaan setempat yang harus dijaga dan dilestarikan kedepan, ucapnya, Minggu. 

Selain bernilai ekonomis, Lubuk Larangan juga mengandung nilai-nilai konservasi. Dengan konsep itu, kualitas air sungai akan terjaga, pesannya. 

Sistem Lubuk Larangan adalah satu bukti sistem tradisional yang mampu menjaga alam secara lestari. Rasanya konsep ini perlu diterapkan ke berbagai wilayah yang sumber daya sungainya melimpah, harap Rusydi Nasution calon Walikota Padangsidimpuan dengan Rosad Lubis.

Pewarta: Khairul Arief

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018