Tapanuli Selatan (Antaranews Sumut) - Sepekan terakhir harga beras premium di pasaran di wilayah kabupaten Tapanuli Selatan mengalami kenaikan harga mencapai Rp1- 2 ribu/kilogramnya (Kg).

"Kenaikan harga itu dipicu kurangnya pasokan beras,"ujar Kabid ketersediaan dan distribusi pangan pada Dinas ketahanan pangan Tapanuli Selatan, Tua Ali Saib Siregar di Sipirok, Senin.

Seperti dipasaran beras lokal silatihan, siporang dan sikatuko sepekan lalu harganya dikisaran Rp10-11 ribu/Kg naik Rp1-2 ribu/Kg menjadi Rp11-12 ribu/kg. Sedang beras medium (Ir) dari semula Rp8,5 - 9 ribu/Kg menjadi Rp9,5-10,5 ribu/Kg.

"Kurangnya pasokan beras premium - medium dipicu menurunnya tingkat produksi padi di daerah ini," demikian pantauannya. Faktornya penyebab salah satunya akibat hama tikus.

Selain itu sambungnya, harga gabah kering panen (GKP) naik dari harga pasaran Rp50 ribu/kaleng (1 kaleng sekitar 12 Kg) menjadi Rp60-65 ribu/kaleng.

Sementara petugas hama penyakit Kecamatan Batang Angkola Khoiruddin Marpaung dihubungi Antara mengatakan, ada 450 hektare estimasi dari luasan baku sawah diwilayah kerjanya berkisar 2671 hektare yang terserang hama tikus.

"Serangan hama tikus musim tanam September-Oktober 2017 lalu cukup berpengaruh tingkat panen petani  Desember 2017-Januari 2018 ini,"terangnya.

 Apalagi kecamatan Batang Angkola sebagai lumbung berasnya Tapanuli Selatan tambah Kecamatan Tantom Angkola dan Kecamatan Sayur Matinggi.

Keduanya (Ali Tua/Khoiruddin) senada mengimbau masyarakat petani wilayah ini untuk terus melakukan antisipasi merebaknya hama tikus untuk musim tanam Februari 2018 mendatang.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018