Medan (Antaranews Sumut) - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mengklaim rasio elektrifikasi atau daerah yang telah menerima aliran listrik di Provinsi Sumatera Utara telah mencapai 97 persen dan terus disempurnakan oleh perusahaan milik pemerintah itu.
General Manager PLN Wilayah Sumut Feby Joko Priharto di Medan, Sabtu mengatakan jumlah tersebut merupakan hasil penambahan pemasangan baru hingga akhir Tahun 2017.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
General Manager PLN Wilayah Sumut Feby Joko Priharto di Medan, Sabtu mengatakan jumlah tersebut merupakan hasil penambahan pemasangan baru hingga akhir Tahun 2017.
Baca juga : PLN Sumut siap layani kebutuhan listrik investor
Pihaknya terus melakukan pemasangan instalasi kelistrikan di berbagai daerah di Sumut, termasuk daerah yang dikategorikan sebagai daerah tertinggal, terdalam, dan terluar (3T).
Hingga akhir Tahun 2018, PLN merencanakan rasio elektrifikasi di Sumut tersebut 99 persen dengan konsep "Sumut Terang".
Sedangkan untuk desa, rasio elektrifikasinya pada Tahun 2017 telah mencapai 5.594 desa atau 93,7 persen dari 6.110 desa di Sumut.
Melalui Program Listrik Perdesaan (Lisdes), jumlah desa di Sumut yang telah menerima aliran listrik mencapai 5.778 desa atau 95,37 persen.
Untuk Tahun 2018, PLN kembali menargetkan realisasi Lisdes untuk 322 desa sehingga persentase pemasangan listrik untuk perdesaan mencapai 100 persen pada akhir Tahun 2018.
Menurut Feby Joko, wilayah yang paling rendah rasio elektrifikasi dan realisasi program Lisdes di Sumut adalah Kepulauan Nias.
Secara keseluruhan, rasio elektrifikasi di wilayah kepulauan yang terdiri dari empat kabupaten dan satu kota tersebut hanya berkisar 50 persen.
Masih rendahnya rasio elektrifikasi tersebut disebabkan Nias merupakan wilayah kepulauan yang masyarakatnya tersebar di berbagai pulau dan PLN selalu mengalami kendala dalam ketersediaan infrastruktur.
Untuk mempercepat upaya pendistribusian energi listrik, pemda di Kepulauan Nias diharapkan dapat membantu PLN dengan menyiapkan infrastruktur sehingga petugas PLN mudah mendatangi desa-desa yang ada di pedalaman.
Selain itu, masyarakat di pedalaman Kepulauan Nias juga diharapkan mendukung, terutama dengan memberikan lahan untuk pembangunan infrastruktur transmisi listrik.
***1***
(T.I023/B/M026/M026) 13-01-2018 09:56:42
Pihaknya terus melakukan pemasangan instalasi kelistrikan di berbagai daerah di Sumut, termasuk daerah yang dikategorikan sebagai daerah tertinggal, terdalam, dan terluar (3T).
Hingga akhir Tahun 2018, PLN merencanakan rasio elektrifikasi di Sumut tersebut 99 persen dengan konsep "Sumut Terang".
Sedangkan untuk desa, rasio elektrifikasinya pada Tahun 2017 telah mencapai 5.594 desa atau 93,7 persen dari 6.110 desa di Sumut.
Melalui Program Listrik Perdesaan (Lisdes), jumlah desa di Sumut yang telah menerima aliran listrik mencapai 5.778 desa atau 95,37 persen.
Untuk Tahun 2018, PLN kembali menargetkan realisasi Lisdes untuk 322 desa sehingga persentase pemasangan listrik untuk perdesaan mencapai 100 persen pada akhir Tahun 2018.
Menurut Feby Joko, wilayah yang paling rendah rasio elektrifikasi dan realisasi program Lisdes di Sumut adalah Kepulauan Nias.
Secara keseluruhan, rasio elektrifikasi di wilayah kepulauan yang terdiri dari empat kabupaten dan satu kota tersebut hanya berkisar 50 persen.
Masih rendahnya rasio elektrifikasi tersebut disebabkan Nias merupakan wilayah kepulauan yang masyarakatnya tersebar di berbagai pulau dan PLN selalu mengalami kendala dalam ketersediaan infrastruktur.
Untuk mempercepat upaya pendistribusian energi listrik, pemda di Kepulauan Nias diharapkan dapat membantu PLN dengan menyiapkan infrastruktur sehingga petugas PLN mudah mendatangi desa-desa yang ada di pedalaman.
Selain itu, masyarakat di pedalaman Kepulauan Nias juga diharapkan mendukung, terutama dengan memberikan lahan untuk pembangunan infrastruktur transmisi listrik.
***1***
(T.I023/B/M026/M026) 13-01-2018 09:56:42
Editor : Akung
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018