Panyabungan (Antaranews Sumut) - Harga karet petani dibeberapa daerah dikabupaten Mandailing Natal mengalami penurunan.

Penurunan harga  jual karet alam petani ditingkat pengumpul ini  selain diakibatkan oleh kondisi cuaca alam yang ekstrim juga diakibatkan oleh minimnya minat pangsa karet terhadap komoditi ini.

Ahmad Yunus salah seorang petani karet kepada Antara mengatakan,  harga jual petani kepada pengumpul pada akhir tahun 2017 yang lalu masih bertahan dikisaran harga Rp. 7.800 per kilogramnya,  namun di awal tahun 2018 ini mengalami penurunan sebesar Rp. 600 per kilogramnya.

"Pada akhir tahun lalu harga jualnya masih mencapai Rp. 7.800 per kilogramnya,  namun sekarang turun menjadi Rp. 7.200," katanya.

Ia mengatakan,  penurunan harga ini kerap terjadi dikalangan para petani,  apalagi sejak komoditi karet pada belakangan ini kurang dimintai oleh  pangsa pasar.

"Selain akibat kondisi cuaca penurunan harganya juga diakibatkan oleh minimnya daya beli pengumpul," ujarnya.

Akibat kondisi yang terjadi ini para petani karet yang dibeberapa daerah yang ada di Mandailing Natal mengeluhkan penurunan harga ini.

“Kami  tidak tahu lagi apa yang akan dilakukan, kalau harga karet terus turun,” ungkapnya 

Pewarta: Holik

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018