Tanjungbalai,12/12 (Antara) - Kepala Korpolairud Baharkam Polri Irjen M.Chairul menjadi insfektur upavara gelar pasukan "Operasi Jaring Malaka" tahun 2017, di areak pelabuhan Teluk Nibung, Kota Tanjungbalai.
Peserta apel gelar pasukan ini terdiri dari personil Bea dan Cukai Kanwil Sumatera Utara, personil Polai Polda Sumatera Utara dan prajurit TNI AL Tanjungbalai Asahan.
Dalam amanatnya Irjen M.Chairul mengatakan, Operasi jaring Malaka merupakan upaya pemerintah mengamankan pantai timur Sumatera Utara yang berbatasan langsung dengan Malaysia dari aksi penyelundupan.
"Kondisi demografis dan perekonomian masyarakat menjadi resiko tinggi terjadinya praktik penyelundupan, sehingga pengawasan para penegak hukum di wilayah ini tersu dilakukan," katanya.
Untuk peningkatan pengawasan maka diperlukan sinergitas antara penegak hukum demi menciptakan pengawasan yang lebih efektif di pesisir timur Sumatera Utara.
Dengan demikian kesungguhan dan kesigapan seluruh personil yang terlibat dalam operasi ini diharapkan maksimal dalam penanggulangan tindak pidana penyelundupan yang merugikan perekonomian dan berpengaruh terhadap negara.
Kepala Kantor Wilayah DJBC Sumatera Utara Oza Olavia menjelaskan, Operasi Jaring Malaka ini mulai digelar pada 11 November hingga 27 Desember 2017dengan melibatkan 3 unit kapal type KAL Lantamal I Belawan, 2 unit kapal type KP Polair Polda Sumatera Utara dan kapal type FPB oleh Kanwil DJBC Sumatera Utara.
"Operasi ini bertujuan menutup ruang gerak dan menekan frekwensi penyelundupan serta mengurangi potensi perlawanan atau intimidasi masyarakat terhadap aparat penegak hukum," ujarnya.
Sesuai catatan, per 11 Desember 2017 Operasi Jaring Malaka telah berhasil melakukan penindakan terhadap empat kapal niaga yang mengangkut barang ilegal, yaitu KM.Sidy Karya 2 bermuatan 650 ballpres (pakaian bekas), KM Sakinah jaya bermuatan 900 ballpres.
Demikian juga KM tanpa nama mengngkut 200 ballpres dan KM Rezeki Bersama dengan muatan 29 Ton beras pulut dan bibit pohon.***2*** (KR-YWK)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017
Peserta apel gelar pasukan ini terdiri dari personil Bea dan Cukai Kanwil Sumatera Utara, personil Polai Polda Sumatera Utara dan prajurit TNI AL Tanjungbalai Asahan.
Dalam amanatnya Irjen M.Chairul mengatakan, Operasi jaring Malaka merupakan upaya pemerintah mengamankan pantai timur Sumatera Utara yang berbatasan langsung dengan Malaysia dari aksi penyelundupan.
"Kondisi demografis dan perekonomian masyarakat menjadi resiko tinggi terjadinya praktik penyelundupan, sehingga pengawasan para penegak hukum di wilayah ini tersu dilakukan," katanya.
Untuk peningkatan pengawasan maka diperlukan sinergitas antara penegak hukum demi menciptakan pengawasan yang lebih efektif di pesisir timur Sumatera Utara.
Dengan demikian kesungguhan dan kesigapan seluruh personil yang terlibat dalam operasi ini diharapkan maksimal dalam penanggulangan tindak pidana penyelundupan yang merugikan perekonomian dan berpengaruh terhadap negara.
Kepala Kantor Wilayah DJBC Sumatera Utara Oza Olavia menjelaskan, Operasi Jaring Malaka ini mulai digelar pada 11 November hingga 27 Desember 2017dengan melibatkan 3 unit kapal type KAL Lantamal I Belawan, 2 unit kapal type KP Polair Polda Sumatera Utara dan kapal type FPB oleh Kanwil DJBC Sumatera Utara.
"Operasi ini bertujuan menutup ruang gerak dan menekan frekwensi penyelundupan serta mengurangi potensi perlawanan atau intimidasi masyarakat terhadap aparat penegak hukum," ujarnya.
Sesuai catatan, per 11 Desember 2017 Operasi Jaring Malaka telah berhasil melakukan penindakan terhadap empat kapal niaga yang mengangkut barang ilegal, yaitu KM.Sidy Karya 2 bermuatan 650 ballpres (pakaian bekas), KM Sakinah jaya bermuatan 900 ballpres.
Demikian juga KM tanpa nama mengngkut 200 ballpres dan KM Rezeki Bersama dengan muatan 29 Ton beras pulut dan bibit pohon.***2*** (KR-YWK)
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017