Medan, 27/11(Antarasumut) -Petani swadaya yang tergabung dalam Koperasi Anugerah Jaya Mandiri Sejahtera Desa Perlabian Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhanbatu Selatan mengaku  senang bisa bermitra dengan Asian Agri. 
      
"Berkat pembinaan  Asian Agri, kami bisa memperoleh bantuan dana peremajaan sawit dari dana BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit)," ujar Ketua Koperasi Anugerah Jaya Mandiri Sejahtera, Akhmad Rizaldi Syah di.Medan, Senin.
   
Dia mengatakan itu usai dari menjadi penerima dana peremajaan dari BPDPKS yang diserahkan Presiden Joko Widodo pada 27 Desember di Dolok Masihul, Serdang Bedagai.
      
Dia menjelaskan, usia kebun sawit rakyat Desa Perlabian memang sudah memasuki masa peremajaan karena rata-rata berusia lebih dari 30 tahun.    
      
Untungnya, kata dia, ada Asian Agri yang merangkul  petani dengan menjadikan.perusahaan sebagai 'offtaker' atau pembina.
      
Asian Agri sebagai 'offtaker'  selalu mendampingi petani swadaya, memberikan penyuluhan dan memberikan pelatihan dalam kepengelolaan kebun sawit yang berstandar.
      
Asian Agri memberi informasi perawatan sawit yang berstandar, penerimaan TBS milik petani, menyalurkan pupuk berkualitas yang juga dipakai Asian Agri sehingga membantu mendorong produktivas sawit.
      
Dalam masa peremajaan ,Asian Agri juga berjanji menyalurkan bibit terbaik Topaz yang selama ini digunakan Asian Agri.
     
Petani sangat bersyukur bisa menjadi bagian kemitraan Asian Agri.
       
"Kami merasa sangat tertolong setelah hadirnya Asian Agri. Sejak bermitra pada tahun 2016, kualitas dan produktivitas kebun sawit petani mengalami peningkatan yang cukup signifikan," ujarnya.
        
Belum sampai setahun mendapat binaan, petani swadaya itu menghasilkan 300 ton dari60 ton TBS sebelumnya
       
Apalagi Asian Agri juga akan membantu petani swadaya dalam meminjam dana untuk penambahan biaya replanting ke perbankan.
      
Pinjaman ke bank diperlukan karena bantuan pemerintah melalui BPDPKS sebesar Rp 25 juta per hektar untuk peremajaan sawit belum cukup.
      
Biaya peremajaan sawit per hektare sekitar  Rp35 juta.
      
" Sisa kekurangannya itulah yang dipinjam petani ke bank dimana Asian Agri akan menjadi pendamping," katanya.
      
Kepala Desa Perlabian Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Irhamsyah Lubis juga memberi apresiasi dan  berterimakasih kepada Asian Agri yang sudah banyak membantu petani sawit rakyat Desa Perlabian.
       
"Sangat berterimakasih khususnya terhadap berhasilnya petani mendapatkan dana bantuan replanting sawit dari  BPDPKS," ujarnya.
       
Dia menyebutkan,  sejak Asian Agri hadir di Desa Perlabian diakui membawa ‘angin segar’ bagi masyarakat petani sawit. 
       
Menurut dia, sebagian besar penduduk Desa Perlabian adalah petani kelapa sawit yang  masih bertanam sawit secara tradisional dengan penggunaan bibit sembarangan.
        
"Selama ini masyarakat belum mengetahui cara pengelolaan kelapa sawit yang baik dan benar. Setelah Asian Agri hadir dengan memfasilitasi pelatihan budi daya sawit, telah membawa perubahan dalam pola pikir petani," katanya. 
       
Hasilnya, produktivitas TBS sawit milik petani meningkat drastis.
       
Dukungan  Asian Agri mendorong menjadi  petani swadaya dsn membentuk koperasi petani swadaya akhirnya menciptakan Koperasi Anugerah Jaya Mandiri Sejahtera yang mendapatkan bantuan dana replanting dari pemerintah.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017