Medan, 27/11 (Antarasumut) - Petani swadaya binaan Asian Agri di Sumatera Utara memperoleh bantuan dana peremajaan/replanting sawit dari dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit atau BPDPKS.

"Ini kedua kalinya petani swadaya binaan Asian Agri mendapat bantuan dana replanting dari dana BPDPKS.Sebelumnya petani di Riau yang diberikan di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan  Oktober lalu," ujar Head of Sustainability and Stakeholder Relationship Asian Agri,  Bernard A Reido di Medan, Senin.

Dia mengatakan itu usai bersama petani binaan Asian Agri, Akhmad Rizaldi Syah yang Ketua Koperasi Anugerah Jaya Mandiri Sejahtera dari  Desa Perlabian Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhanbatu Selatan menerima dana bantuan replanting yang diserahkan Presiden Jokowi. 
   
Penyerahan dana replanting dari BPDPKS yang dilakukan Presiden Jokowi dilangsungkan di Desa Kota Tengah Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai.

Menurut dia, berhasilnya lagi petani swadaya binaan Asian Agri mendapatkan bantuan dana replanting sangat membanggakan manajemen.

"Asian Agri bangga karena mengetahui perolehannya juga menggunakan seleksi ketat mulai dari soal keabsahan status lahan petani hingga harus masuk kelompok," ujarnya yang didampingi Director Corporate Affairs Asian Agri, Fadhil Hasan dan Deputi Head Kemitraan Rafmen.

Dia menjelaskan, Program Petani Swadaya sudah dilakukan Asian Agri sejak tahun 2012 sebagai komitmen perusahaan mendukung pemerintah dalam peningkatan kesejahteraan petani.

Hingga dewasa ini, kata Bernard, Asian Agri memiliki 100.000 hektare kebun inti yang tersebar di tiga provinsi yakni Sumut, Riau dan Jambi.

Selain kebun inti,  Asian Agri bekerja sama dengan petani plasma  seluas 60.000 hektare.

"Dan sebagai komitmen Asian Agri meningkatkan taraf hidup petani sawit yang berkelanjutan (sustainable) di sekitar kebun perusahaan, maka perusahaan mengajak petani lainnya menjadi bagian program petani swadaya," ujarnya

Bernard mengakui, dewasa ini, pemerintah memfokuskan bantuan dana replanting kepada petani swadaya.

Dia yang juga didampingi Head Social Security & License Ariston Noverry Fau, Regional Head Plantation Sumut,  Ferry D Sinaga dan Humas Lidya Veronica menjelaskan manajemen akan terus meningkatkan pembinaan kepada petani swadaya.
Dia menegaskan, perusahaan akan terus fokus pada program petani swadaya dan bercita-cita pada tahun 2018 Asian Agri akan bermitra dengan petani dengan luasan 100.000 hektare.

"Luasan kebun initi yang 100.000 hektare akan disamakan dengan luasan kebun petani yang bermitra," katanya.

Sebelumnya,  Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia merupakan negara produsen kelapa sawit terbesar di dunia. 

Hasil olahan sawit telah dimanfaatkan untuk kebutuhan produksi sabun, kosmetik, minyak goreng hingga diolah menjadi biodisel. 

Kini, kata Presiden,  perkebunan kelapa sawit rakyat memasuki masa peremajaan dan pemerintah mendukung termasuk melalui dana BPDPKS.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017