Medan, 25/11 (Antara) - Tarian tortor dan tepung tawar dengan beras kuning menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo dalam upacara dapat pernikahan puterinya Kahiyang Ayu dengan Bobby Nasution di Medan, Sabtu.

Upacara secara adat Mandailing itu digelar ketika Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara tiba di Komplek Bukit Hijau Regency yang menajdi lokasi Ngundu Mantu tersebut.

Upacara adat diawali dengan mempersilahkan Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana duduk di kursi peyambuatan. Setelah itu, disuguhkan baki yang berisi sirih, gambir, pinang, dan tembakau.

Setelah menerima tanda penyambutan secara adat tersebut, Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana diarak secara adat menuju aula utama "Margalanggang" atau lokasi menortot.

Ketika menuju aula utama tersebut, Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana "diayapi" atau diiringi tortor dari keluarga menantu secara mundur dan diiringi dengan pukulan gong dan silat Mandailing.

Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana dikawal hulubalang berpakaian merah, putih, dan hitam. DI belakangnya terlihat Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, mantan Gubernur Sumut Syamsul Arifin, dan sejumlah tokoh ansional.

Setiba di gerbang aula utama, Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana disambut tepung tawar dengan penyiramamn beras kuning sebagai tanda dan harapan agar keluarga besan Bobby Nasution itu selalu merasa damai dan makmur.

Setelah itu, Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana memasuki gerbang yang bagian atasnya bertuliskan "Horas Tondi Madingin Pir Tondi Matogu Saur Matua Bulung"  yang berarti ucapan selamat berbahagia untuk pengantin agar menjadi keluarga bahagia dan terhormat.

Kemudian, Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana disematkan ulos atau selendang khas Mandailing sebagai bentuk penghormatan dan kebanggaan atas kedatangan tamu terhormat.

Salah seorang pengetua adat menyebutkan, penyematan ulos tersebut juga bentuk doa agar Presiden Joko Widodo dan keluarga selalu tegar dan tabah menghadapi berbagai tantangan. ***4***


Pewarta: Irwan Arfa

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017