Tapanuli Selatan,19/11(Antarasumut)- Tanggul penahan banjir jebol akibat luapan air sungai Batang Angkola, Kecamatan Tantom Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan sekaligus mengancam areal persawahan warga sekitar.

"Kejadiannya pada Kamis kemarin, saat itu hujan lebat permukaan air sungai Batang Angkola naik,"ujar Bontor Panjaitan, anggota DPRD Tapanuli Selatan kepada Antara, Minggu.

Ia menjelaskan, tnaiknya permukan air sungai mengakibatkan sejumlah titik tanggul di wilayah itu jebol mencapai sekitar  200 meter. Untuk Desa Batu Horpak saja kata dia ada sepanjang sekitar 30 meter.

"Kita sudah tinjau langsung kelapangan dan bahkan sudah dilaporkan pihak terkait,"ujar Bontor yang mengaku bertempat tinggal di wilayah itu.

Menurut dia, tanggul (tahu beton) itu baru saja dua pekan terakhir selesai dikerjakan, sumber danya dari Provinsi Sumut TA 2017.  

Ia ungkapkan, dampak jebolnya tanggul saat kejadian, air setinggi sekitar 20 centimeter sempat merendam sekitar 800 areal persawahan masyarakat di Desa Batu Horpak, Situmba dan Panabari dan lainnya.

"Sekarang airnya sudah surut. Juga, tidak tertutup kemungkinan kejadian bakal terulang, mengingat tanggul-tanggul jebol belum diperbaiki apalagi  sat ini musim penghujan,"tuturnya.

Politisi partai Hanura ini jauh berharap secepatnya adanya perbaikan titik tanggul jebol mengingat mayoritas kehidupan perekonomian  masyarakat sekitar bergantung  pertanian.

Sisi lain, ia juga ungkapkan pada bangunan irigasi  Ingul Jae wilayah II dan III Batang Angkola banyak yang jebol, seperti terdapat pada pintu 10 (sekitar 40 meter).

"Dampak jebolnya irigasi pintu 10 berpengaruh terhadap lancarnya air sampai pintu 19 yang mengairi hingga ke ratusan areal persawahan mulai Desa Situmba hingga Simaninggir,"sebutnya.

"Kita sudah laporkan kejadian ini ke pihak UPT Rawa III Tapanuli Selatan,"pungkasnya.

Pewarta: kodir pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017