Langkat, Sumut, 16/11 (Antara) - Seluas 21 hektare tanaman padi petani di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, diserang organisme pengganggu tanaman (OPT) berupa blas, walang sangit, kepinding tanah, penggerek batang dan kresek.

"Upaya penyelamatan sudah dilakukan agar serangan hama tidak semakin meluas," kata Koordinator Pengamat Organisme Pengganggu Hama Tanaman Dinas Pertanian dan Holtikultura Langkat Miswandi, di Stabat, Kamis.

Miswandi mengungkapkan serangan terluas dari OPT tersebut berupa blas seluas 6,7 hektare berlokasi di Kecamatan Pematang Jaya, Secanggang dan Kecamatan Binjai namun sudah dilakuikan upaya pengendalian dengan menggunakan fungisida sesuai anjuran.

Selain itu walang sangit juga menyerang tanaman padi petani seluas lima hektare berada di Pangkalan Susu, Stabat, Sei Bingei, ini juga sudah dilakukan upaya pengendalian agar tidak semakin meluas baik oleh petani sendiri maupun mengikut sertakan petugas pertanian.

"Juga kepinding tanah menyerang padi seluas 5,4 hektare pada dua kecamatan yaitu Secanggang, Selesai, termasuk penggerek batang dan orong-orong seluas 1,6 hektare," katanya.


Ada juga serangan dari OPT ini terhadap tanaman padi petani berupa hama kresek seluas 1,5 hektare namun upaya penyelamatan juga sudah dilakukan dengan pemberian fungisida sesuai anjuran, insektisida sesuai anjuran, pengutipan dan pemasangan perangkap.


Miswandi juga menjelaskan selain serangan OPT terhadap tanaman padi petani ada juga serangan hama tanaman terhadap jagung berupa penggerek batang seluas 4,9 hektare di Sei Bingei, Kuala, hawar daun seluas 2,3 hektare di Sirapit, juga belalang seluas 0,6 hektare dan ulat grayak dua hektare.


"Serangan hama lainnya terhadap tanaman kacang tanah berupa penggulung daun seluas 0,1 hektare, virus belang 0,1 hektare dan tanaman kedelai petani berupa ulat grayak seluas 0,5 hektare di kecamatan Binjai," katanya.***3***


(T.KR-IFZ/C/I006/I006) 16-11-2017 11:23:17

Pewarta: Imam Fauzi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017