Sipirok,14/11(Antarasumut)-Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Wiratno, Selasa (14/11) turun ke Tapanuli Selatan.

Ia turun ke bumi Tapanuli Selatan didampingi Hotma Uli Sianturi, Kepala BKSDA Sumut untuk melihat langsung kondisi hutan Batangtoru yang terbentang di Kecamatan Batangtoru, Kecamatan Marancar dan Kecamatan Sipirok.

Ia menyatakan, hutan Batangtoru kaya dengan flora dan fauna dan wajib dilindungi dan dilestarikan, agar ekosistem tetap terjaga yang saat ini vegetasinya relatif masih baik.

"Apalagi Orangutan Tapanuli ( Pongo Tapanuliensis) yang baru ditetapkan sebagai spesies terbaru dan langka di dunia salah satu satwa langka penghuni hutan Batangtoru,"katanya.

Menurut dia, semua elemen harus terlibat menjaga dan melestarikan Hutan Batangtoru,"selain menjadi paru-paru dunia, hutan ini juga sebagai habitat bagi hewan dan tumbuhan langka di dunia,"sebutnya.

Terkait keberadaan usaha Tambang Emas Batangtoru dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di pinggir Hutan Batangtoru, Wiratno menyebut itu tidak menjadi masalah.

"Tidak ada masalah asalkan dua perusahaan itu berkomitmen menjaga ekosistem hutan di sekitarnya,"jelasnya.

KSDAE kata dia, hanya butuh komitmen pelestarian ekosistem hutan dari mereka. Terkait usaha yang dijalankan silahkan saja.

"Silahkan saja, tetapi dengan catatan turut mendukung program kelestarian hutan Batangtoru,"pintanya, seperti PLTA Batangtoru yang jika berproduksi nanti energinya terkoneksi ke SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) yang turut menyangga ketersediaan energi listrik pada saat beban puncak, umumnya di Pulau Sumatera dan lebih spesifik lagi di Sumatera Utara.

Dirjen KSDAE Wiratno utarakan semua diatas saat menyempatkan diri menyambangi Kantor Bupati Tapsel, di Dano Situmba dan bertemu Bupati Tapsel Syahrul M.Pasaribu.

Bupati Syahrul M. Pasaribu menyambut baik Dirjen KSDAE Kementerian LHK yang sudah turun langsung melihat kondisi Hutan Batangtoru di Tapanuli Selatan.

"Kita sangat mendukung program pelestarian hutan lindung Batangtoru, apalagi di dalamnya terdapat spesies flora dan fauna yang langka di dunia,"kata Syahrul seraya menyebut ia juga sudah melakukan perobahan status sebagian Hutan Produksi (HP) di Batangtoru menjadi Hutan Lindung (HL) sesuai SK Menhut Nomor 44 Tahun 2005 dirobah ke SK Menhut Nomor 579 Tahun 2014.

Selain itu, Syahrul juga mendukung semua investor yang ingin berinvestasi di bumi Tapanuli Selatan,"sepanjang mematuhi peraturan kita 'welcome' kepada semua investor hadir di Tapsel,"tegasnya.

Kepada Kementerian LHK, Syahrul lebih jauh berharap agar komitmen pelestarian hutan oleh pemerintah dan swasta itu juga diaplikasikan secara baik dan menyeluruh termasuk investor.

Sisi lain, Dirjen KSDAE Wiratno juga cukup berkesan bangunan kokoh kantor Bupati Tapsel yang posisinya berada diatas perbukitan yang memiliki panorama yang indah serta udaranya yang sejuk.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017