Tarutung, 13/11 Sumut (Antarasumut) – Dinas Pendidikan Tapanuli Utara menerapkan sistem belajar aplusan bagi siswa SDN 174566, setelah peristiwa kebakaran yang melanda sekolah tersebut, kemarin, hanya menyisakan 3 ruangan untuk menggelar kegiatan proses belajar mengajar.

“Untuk sementara, sistem aplusan diterapkan. Dimana, siswa kelas 1, 2, dan 3 mengikuti proses belajar di pagi hari. Dan siswa kelas 4, 5, dan 6, di sore hari,” ujar Kadis Pendidikan Martogi Sitorus, Senin.

Disebutkan, penerapan tersebut merupakan langkah-langkah teknis yang ditempuh agar proses kegiatan belajar mengajar bagi siswa, tidak terganggu.

Menurut dia, pihaknya masih melakukan koordinasi untuk rencana pembangunan gedung pasca kebakaran yang melanda.

“Nanti dilihat, kalau masih ada tersedia dana tanggap darurat maka segera akan diperbaiki. Namun, bila tidak, terpaksa kita harus menunggu pembiayaan dari APBD 2018,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 174566, Tiurma Silalahi mengatakan, untuk menghindarkan kemungkinan yang tidak diinginkan, para siswa dibatasi untuk tidak bermain di area gedung sisa kebakaran.

“Kondisi ruangan sangat riskan. Dingding terlihat raput dan sudah retak. Siswa kita larang untuk bermain ke ruangan kelas yang terbakar, takut ada benda yang terjatuh dari atas,” terangnya.

Lanjutnya, peristiwa kebakaran yang menghanguskan 5 ruangan sekolah hanya menyisakan sedikit buku pelajaran yang masih bisa dipakai dalam proses belajar siswa.

Pewarta: Rinto Aritonang

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017