Tapanuli Selatan,27/10(Antarasumut)-Program nasional TNI Manunggal Membangun Desa "TMMD" mendorong semangat atau spirit gotong royong yang dinilai sudah mulai memudar dikarenakan zaman.

Demikian setidaknya catatan sesuai yang disampaikan Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi pada penutupan TMMD ke-100 Pemkab Tapanuli Selatan-Kodim 0212/TS, di Padangsidimpuan, Kamis.

Semangat gotong royong (TMMD) menurut Panglima perlu dipelihara dan ditingkatkan dalam rangka menjaga keutuhan NKRI.

Lebih dari itu lanjutnya,  sasaran TMMD  untuk mewujudkan kesejahteraan perekonomian masyarakat dan mempermudah mobilisasi warga.

TNI AD sebutnya, terus berusaha mengambil bagian dari upaya peningkatan kesejahteraan rakyat mewujudkan kemanunggalan TNI-Rakyat.

"Secara universal tugasnya TNI berperang, tetapi dimasa damai turun kelapangan untuk membantu kesulitan rakyak untuk membantu program pembangunan pemerintah,"sebutnya.

Membangun dari desa sejalan nawacita Presiden RI Joko Widodo dalam rangka memperkuat kemandirian  daerah (desa) dalam kerangka NKRI.

Penutupan TMMD ke-100 Tahun 2017 di Tapsel ditandai penandatanganan naskah berita acara oleh  Dandim 0212/TSLetkol ARM Azhari kemudian naskah diserahkan Pangkostrad ke Pemkab Tapsel diterima  Wakil Bupati Aswin Efendi Siregar.

Naskah itu mencatat selesainya profil badan jalan menghubungkan Desa Panaungan-Dusun Sihaborgoan kemudian Simpang masuk Desa Pargarutan Luat Karangan (Kecamatan Sipirok) total panjang jalan 4.500 meter (m) lebar 6 m.

Tambah  rabat beton sepanjang 200 m lebar 4 m dan rehab 4 masjid semi permanen di Desa Panaungan dan Desa Pargarutan Luat Karangan, Kecamatan Sipirok.

Upacara penutupan TMMD dihadiri Pangdam I/ BB Mayjen TNI Cucu Somantri, Danrem 023/KS Kolonel Inf. Donni Hutabarat, Dandim 0212/TS Letkol Arm Azhari.

Kemudian Kapolres Tapsel, AKBP M.Iqbal, Walikota Padangsidimpuan Andar Amin Harahap, Sekda Tapsel Parulian Nasution, pejabat, tokoh agama,  tokoh masyarakat Tapsel-Padangsidimpuan.

Pewarta: kodir pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017